MANGUPURA, BALIPOST.com – Apel puncak Hari Ulang Tahun (Kumenyar Rumning Pura, Warnai, Apel, HUT ke-14 Ibu, Kota Mangupura, Ibu Kota Kabupaten Badung Mangupura dibuka dengan pementasan Tari Kolosal di Lapangan Mangupraja Mandala Puspem Badung, Kamis (16/11).
Tari yang dipentaskan oleh 120 seniman Badung dari Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan Bali (Listibiya) Badung bersama Dins Kebudayaan Badung itu mengangkat Tema “Kumenyar Rumning Pura”.
Tari kolosal tersebut mengisahkan, dalam kisah Mahabarata Prabu Yudistira dinobatkan sebagai raja diraja. Hal tersebut layak diberikan karena Prabu Yudistira mampu menjadi contoh bagi kerajaan lain. Indraprasta adalah kerajaan terkuat di bawah pimpinan Prabu Yudistira. Kerajaan ini mampu memberikan kontribusi bagi kerajaan lain.
Kuat dan Unggul adalah salah satu kelebihan kerajaan Indraprasta. Sehingga, mampu membantu kerajaan lain. Konsep Prabu Yudistira sebagai raja diraja telah mampu diimplementasikan oleh Bupati Badung dalam program Giri Prasta Angelus Buana. Sehingga Badung layak menjadi Hanasta Adiguna dalam arti Badung Kuat dan Unggul.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudharwita mengatakan, Kumenyar Rumning Pura dalam arti kesemarakan Mangupura sebagai pusat Ibukota Kabupaten Badung. “Tari tersebut melibatkan 120 penari dan penabuh 30 orang. Jadi keseluruhannya ada 150 seniman yang berkontribusi,” ujarnya usai acara.
Eka Sudharwita mengungkapkan, pementasan tari kolosal ini merupakan yang pertama kali dipentaskan dalam puncak HUT Mangupura. “Jadi ini pertama kalinya ada pementasan tari kolosal di puncak HUT Mangupura. Listibiya dan kalangan seniman berkolaborasi untuk mewujudkan karya-karya seni kreatif,” terangnya.
Pementasan Tari Kolosal tersebut juga didukung dengan penampilan Dyanna Prasta, Nanoe Biroe dan Kopik Xual yang membawakan lagu Jaen Hidup di Badung.(Adv/Balipost)