Presiden saat berdialog dengan Kuswanto di acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional: "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/11). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menjadikan seorang guru penggerak asal Sigi, Sulawesi Tengah Kuswanto sebagai kepala sekolah. Hal itu disampaikan Presiden saat berdialog dengan Kuswanto di acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional: “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar” di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/11).

Pada kesempatan itu, Presiden menanyakan tentang tugas guru penggerak kepada Kuswanto dan dapat dijawab dengan baik. Kuswanto  juga sempat menyampaikan bahwa di daerahnya yang merupakan dataran tinggi, kerap kesulitan mendapatkan sinyal telepon genggam hingga harus naik ke atas pohon.

Baca juga:  Jual Beli Ginjal, Oknum Imigrasi Bali Gunakan Modus "Jalur Cepat"

“Saya naik ke atas pohon untuk mencari jaringan sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon,” seloroh Kuswanto dikutip dari Kantor Berita Antara.

Presiden lalu bertanya sudah berapa lama Kuswanto menjadi guru. “Pak Kuswanto jadi guru sudah berapa tahun?” tanya Presiden.

“Saya diangkat tahun 1993, jadi sudah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu 31 tahun,” kata Kuswanto.

Mendengar hal tersebut Presiden pun meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim yang hadir untuk menjadikan Kuswanto sebagai kepala sekolah. “Pak menteri, kepala sekolah,” ujar Jokowi sambil menunjuk Kuswanto.

Baca juga:  Kembali, Kasus Baru Positif COVID-19 Bertambah Belasan Orang di Bali

Presiden juga menghadiahkan sebuah sepeda untuk Kuswanto. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *