BUPATI Jembrana I Nengah Tamba langsung bergerak bersama jajaran OPD untuk merealisasikan program BAAS (bapak/ bunda Asuh Anak Stunting), guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Jembrana. Melalui program BAAS , bupati bersama jajaran hadir disejumlah lokasi membawakan bahan makanan sehat kepada sejumlah anak dengan status stunting untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka pada Jumat ( 1/12).
Program BAAS menyasar anak anak stunting yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bantuan yang disalurkan berasal dari iuran pribadi secara sukarela pimpinan OPD dan swasta ,untuk mencukupi kebutuhan makan bergizi. Program ini ditargetkan berlangsung enam bulan untuk selanjutnya rutin dipantau perkembangannya serta dievaluasi perkembangan anak.
Terdapat ada tiga keluarga yang dikunjungi oleh Bupati Tamba, yakni keluarga I Gede Ardana (44) dan Ika Susiana (40), orang tua dari I Komang Dana Anggara Putra (11 bulan) yang berstatus stunting/kerdil di Banjar Pangkung Buluh Desa Kaliakah.
Selanjutnya, Bupati Tamba mengunjungi rumah keluarga Putu Tagus Ardana dan Ni Kadek Ariani, orang tua dari I Kadek Sakara Adi Mahendra (3 tahun) yang berstatus stunting di Banjar Peh desa Kaliakah.
Serta keluarga Ni Komang Ayu Setiawati orang tua dari I Gede Pasek Putra Praditya (3,5 tahun) di Banjar Banyubiru desa Kaliakah.
Sementara Wabup Patriana Krisna dan Sekda I Made Budiasa juga mendapat tugas sebagai bapak asuh mengunjungi anak stunting masing masing berlokasi di Br. Delod Bale Agung, Mendoyo Dauh Tukad dan Banjar Sombang Kaja Desa Tukadaya,
Bupati Tamba mengungkapkan dari 147 anak berstatus stunting ini merupakan bagian dari kepala keluarga ( KK) yang kurang mampu. Ada juga dari mereka berstatus sebagai penyandang stunting, namun mempunyai kemampuan sendiri (berkecukupan).
“Kehadiran kita , agar anak-anak yang mengalami stunting ada perubahan. Kedepan akan terus saya monitoring, apakah ada perubahannya mulai dari tumbuh anak-anak dan kepintarannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bahwa bantuan ini akan berlangsung selama enam bulan kedepan, dimulai dari bulan Desember 2023 hingga Mei 2024.
“Kami akan terus update situasi dan perkembangannya, sekarang ini kita masing-masing yang menjadi orang tua dan ibu asuh memberikan catatan dan bagaimana perkembangan terjadi dilapangan,” rincinya.
Bupati Tamba menjelaskan, di kabupaten Jembrana terdapat 600 keluarga dengan anak berstatus stunting. Namun dari 600 keluarga dengan anak yang berstatus stunting itu terdapat 147 keluarga yang tergolong kurang mampu. Sehingga bantuan dari OPD itu difokuskan kepada mereka. ”Dari 600 itu kita tangani 147 keluarga yang kurang mampu, sedangkan yang sudah mampu itu edukasinya tetap berjalan, ” jelasnya.
Pihaknya yakin hal baik yang dilakukan dengan membantu anak-anak stunting akan berdampak baik bagi keluarga stunting maupun bagi bapak/ibu asuh anak stunting. “Ini penting juga untuk anak atau cucu kita, manfaatnya luar biasa, maka kita sebut program ini menjemput karma, Berbagi kasih,” tandasnya. (Adv/Balipost)