NEGARA, BALIPOST.com – Pembangunan Pasar Umum Negara sudah dimulai. Hingga Desember ini telah dilakukan tahap awal dengan areal proyek ditutup pagar melingkar.
Di tahap awal pembangunan ini, dikerahkan tower crane untuk alat angkut berat. Namun belakangan warga yang melintas jalan protokol Ngurah Rai dan Pahlawan khawatir saat aktivitas proyek menggunakan tower crane tersebut.
Pasalnya, lengan dari crane itu melintas di atas hingga masuk radius jalan protokol. Meskipun aktivitas angkut bahan berat itu di dalam areal proyek yang tertutup. Seperti yang terlihat Jumat (1/12) pagi, saat tower crane beroperasi, besi lengan crane melintas di atas jalan protokol saat memutar.
“Kalau yang di dalam memang tidak apa, tapi jangkauan lengan crane itu sampai diatas jalan. Ya khawatir juga, warga kan melintas lalu lalang di jalan,” ujar Nur Hariri, salah seorang warga.
Terlebih di Jalan Ngurah Rai, perempatan pasar sangat padat lalu lalang kendaraan saat proyek beroperasi. Berdekatan dengan Pasar Ijogading yang menjadi lokasi relokasi pasar.
Memang saat crane tidak beroperasi, lengan tower crane itu tidak melintang ke tengah proyek.
Terkait hal ini, pihak pelaksana dari PT Adhi Persada Gedung (APG) dikonfirmasi, memastikan untuk crane yang melewati jalam protokol itu tidak mengganggu untuk pejalan atau mobil melintas. Salah satu perwakilan pelaksana, Made Budi, mengatakan selain dipastikan aman, juga tidak menggangu aktivitas warga.
Karena beban yang dibawa crane itu semua di dalam areal proyek. Begitu juga sebelum pemasangan crane itu sudah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Polres dan jajaran.
Sekedar informasi, pembangunan gedung baru Pasar Umum Negara ditargekkan rampung pada Juli 2024. Menelan anggaran sebesar Rp 143,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023-2024 (MYC) dengan jangka waktu pelaksanaan selama 300 (tiga ratus) hari kalender.
Adapun pelaksana PT. Adhi Persada Gedung yang merupakan anak perusahaan PT. Adhi Karya. Dengan luasan lahan Pasar Umum Negara adalah 24.146 m2 dan luas gedung 17.652 m2. Rencananya pasar terbagi menjadi dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B dengan masing-masing dua lantai. (Surya Dharma/balipost)