NEGARA, BALIPOST.com – Kasus HIV/AIDS di Denpasar masih cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat sampai September 2023 kasus HIV di Kota Denpasar telah tercatat 15.406 orang.
Penularan mayoritas melalui heteroseksual tercatat 11.026 orang atau sekitar 71,57 persen. Disusul, homoseksual 3.094 orang sekitar 20,08 persen dan penggunaan narkoba suntik sebanyak 632 orang sekitar 4,1 persen.
Masih tingginya kasus HIV/AIDS di Denpasar menjadi perhatian khusus bagi jajaran Pemkot setempat. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan kasus HIV/AIDS agar bisa terus menurun.
Salah satunya, yakni dengan mengoptimalkan peran KSPAN di masing-masing sekolah. Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kadis Kesehatan dr. A.A. Ayu Candrawati, ditemui di sela-sela peringatan Hari AIDS se-Dunia di Lapangan Puputan Badung, Jumat (1/12), mengatakan berbagai langkah telah dilakukan dalam upaya untuk menekan kasus HIV/AIDS di Denpasar.
Targetnya adalah zero kasus di 2030. Saat ini sudah ada kecendrungan kasus mulai menurun, sehingga pihaknya optimis target itu bisa tercapai.
Dikatakan, langkah yang dilakukan membentuk KSPAN di SMP dan SMA, karena melihat kecendrungan kasus terjadi pada umur 20-39 tahun. Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan melalui sosialisasi di kalangan anak-anak sekolah. “Kami berharap siswa-siswa di Denpasar ini bisa ikut memerangi kasus ini ke depan. Itu harapan kami,” katanya.
Selain itu, Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan dukungan dari seluruh stakeholder terus melakukan program dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai fakta, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS. Mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap individu yang hidup dengan HIV/AIDS untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dalam penanganan pandemi HIV/AIDS serta pendekatan fasilitas layanan dengan harapan dapat mempercepat pengobatan.
“Harapan kita bersama dapat menciptakan situasi yang lebih ramah terhadap individu dengan HIV/AIDS, serta mencegah bersama HIV/AIDS melalui sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penularan, pencegahan, dan dukungan kepada individu yang terkena. Informasi yang akurat dapat membantu mengurangi stigma dan mendukung gaya hidup sehat,” ujarnya.
Sementara Kadis Kesehatan Denpasar, dr. A.A. Ayu Candrawati, menyebutkan hingga September 2023 kasus HIV di Kota Denpasar telah tercatat 15.406 orang. Berdasarkan golongan umur terbanyak pada usia 20-29 tahun sekitar 37,5 persen, 30-39 tahun sekitar 33,8 persen.
“Berbagai langkah terus dilakukan dalam upaya pengendalian HIV AIDS yakni Membangun kemitraan strategis multipihak seperti lembaga pemerintah, dunia usaha, sektor swasta, organisasi profesi, Organisasi Masyarakat media dan komunitas Sipil,” ujarnya. (Asmara Putera/balipost)