BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah palinggih di Merajan Dadia Dewa Sidan, Banjar Serokadan Kaja, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, Bali rusak tertimpa dahan beringin patah. Musibah yang terjadi Senin (4/12) dini hari itu juga mengakibatkan dua unit bangunan rumah dan dapur rusak serta dua ekor babi mati.
Salah satu pangempon Merajan Dadia Dewa Sidan, Sang Nyoman Ngurah menuturkan sebelum kejadian, hujan deras mengguyur wilayah Serokadan sejak Minggu (3/12) malam.
Pada Senin (4/12) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita, dahan pohon beringin yang tumbuh di areal Pura Dalem Peneduh, yang lokasinya berada di utara merajan tersebut patah. Dahan berukuran besar itu menimpa sekitar 10 palinggih hingga hancur.
Tak hanya itu dahan pohon beringin yang patah juga menimpa dua rumah dan dua dapur. Satu miliknya, satu lagi milik saudaranya. “Ada juga 2 ekor babi mati tertimpa pohon beringin,” ungkapnya.
Belum diketahui secara pasti berapa kerugian akibat kejadian itu. Sang Nyoman Ngurah memperkirakan kerugian materi yang ditimbulkan akibat bencana itu mencapai ratusan juta rupiah. Pihaknya pun sangat berharap pemerintah dapat membantu perbaikan palinggih dan bangunan yang rusak.
Sementara itu Kepala BPBD dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli I Wayan Wardana mengatakan penyebab kejadian itu diperkirakan karena dahan beringin sudah lapuk, sehingga tidak kuat menahan beban akibat derasnya hujan. Penanganan dahan beringin patah telah dilakukan Tim TRC BPBD – Damkar, dibantu warga sekitar.
Pihaknya kembali mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana saat musim hujan. Sebisa mungkin masyarakat diharapkan membatasi aktivitas di luar rumah. Jika berada di luar rumah masyarakat diimbau menghindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong. (Dayu Swasrina/Balipost)
