MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah bencana melanda Badung di awal Desember ini. Jenis bencananya, seperti longsor dan pohon tumbang, mengingat saat ini sudah masuk musim hujan.
Dikatakan Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, Senin (4/12), bencana yang terjadi masih tergolong ringan dan sedang. “Kami tetap menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan bencana yang terjadi,” ujarnya.
Pada Senin, bencana tanah longsor terjadi di Desa Punggul, Abiansemal, Badung. Tembok penyengker warga tergerus air hujan. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian, meski pemilik rumah Ida Bagus Made Puja mengalami kerugian materil.
Menurut Kalaksa BPBD Badung, penyengker yang roboh diperkirakan mencapai 30 meter dan tinggi 1,5 meter. Pihak BPBD sendiri telah melakukan pengkajian hingga ditaksir kerugian mencapai Rp 50 Juta. “Beruntung tidak ada korban jiwa pada bencana itu,” katanya.
Selain bencana tembok rubuh, bencana pohon tumbang terjadi di Banjar Pengiasan, Desa Adat Semana, Abiansemal dan di Pantai Balangan. “Namun semua itu sudah diatensi dan dilakukan pembersihan,” sebutnya.
Dari hasil rekap data BPBD Badung sejak awal Desember 2023, baru mencapai tujuh laporan bencana alam yang diterima. Pihaknya tidak memungkiri jika masih ada bencana lainnya yang belum dilaporkan.
“Ini laporan yang kami terima sampai hari ini. Ada juga atap rumah yang jebol di Banjar Kasianan, Desa Pangsan, Petang. Atap rumah milik Gusti Ngurah Edi itu jebol karena sudah berumur,” imbuhnya.
Dengan mulainya musim hujan ini, pihaknya pun meminta kepada masyarakat agar pohon yang sekiranya akan membahayakan terutama di pemukiman agar dipangkas. Bila, sangat membahayakan agar dipotong. (Parwata/balipost)