DENPASAR, BALIPOST.com – I Nyoman Juniarta tak menyangka akan menjadi penyandang disabilitas. Dalam hidupnya tak pernah sedikitpun terpikir tidak akan bisa berjalan.
Namun kejadiaan nahas saat bekerja di kapal pesiar yang berlayar ke Italia, ia mengalami kecelakaan pada 13 Januari 2012. Ini, membuatnya tak bisa berjalan lagi.
Sempat putus asa dan depresi bertahun-tahun, pria asal Gianyar itu akhirnya menemukan tempat untuk pulih. Bersama penyandang disabilitas lain dan Dinas Sosial Kota Denpasar, ia membangun kelompok usaha bersama difabel pada 2022 di Graha Nawasena.
Ditemui, Selasa (5/12) di Cafe Difel, Jalan Kamboja, Juniarta yang juga Ketua Kube Gantari Jaya itu, tengah asik meracik kopi. Cita rasa kopi racikannya tak kalah dengan kafe kopi lainnya.
Meski ia dulu kuliah mengambil jurusan Food and Beverages Management, namun keahlian meracik kopinya semakin mumpuni dengan seringnya berlatih. Tak hanya racikan kopi Juniarta yang dijual di Cafe Difel Gantari Jaya, ada 28 UMKM difabel lain yang memajang produknya di cafe sekaligus galeri tersebut.
Mulai dari kerajinan tangan, baju kloting, tas rajutan, keripik, bahan pangan olahan, lukisan, aksesoris, lukisan, dan lainnya. Bahkan dari 28 UMKM tersebut, salah satunya produk aksesoris Ketut Saco yang juga penyandang disabilitas fisik, telah diekspor.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Denpasar Yudyani Putri mengatakan, ada beberapa program yang dilakukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas di Kota Denpasar, salah satunya dengan Kube Gantari Jaya. (Citta Maya/balipost)