DENPASAR, BALIPOST.com – Bali menerjunkan 15 perenang di ajang Indonesia Open Aquatic Championship, di kolam Gelora Bung Karno (GBK), 12-15 Desember. Ke-15 atlet yang turun terdiri atas 12 atlet peraih tiket PON, ditambah tiga atlet M. Rafli, Aimee, serta Kadek Heri Sukma, supaya bisa merebut tiket PON.
Binpres Pengprov Akuatik Indonesia (AI) Bali, Wayan Wiarta, di Denpasar, Kamis (7/12), menerangkan, ke-12 perenang PON masih diberi kesempatan mempertajam catatan waktunya, supaya mampu bertahan di urutan 6 besar. Sedangkan tiga atlet, yakni Rafli turun di gaya ganti 200 m, Aimee di dada 100 m dan 200 m, serta Kadek Heri di kupu 200 m. “Ketiga perenang ini, kami harapkan bisa merebut tiket PON,” ujar Wiarta.
Selama ini, mereka berlatih intensif di klubnya masing-masing pasca Babak Kualifikasi (BK) PON sebelumnya, Juni lalu. Wiarta mrngingatkan, supaya atlet Bali bertahan di peringkat 6 besar, sehingga tetap berhak tampil pada PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh. Pasalnya, jika peringkatnya terpental dari urutan 6 besar, maka batal berlaga di PON. “Selain itu, di event ini para pelatih juga membaca peta kekuatan atlet unggulan di nomornya masing-masing, yang menjadi pesaing atlet Bali,” jelasnya.
Ia pun yakin klub di Bali juga beramai- ramai mengirimkan atletnya.
Sementara pelatih klub Bali Pari Badung, Putu Era Larasati, mengemukakan, event Indonesia Open ini, sejujurnya kejurnas antarklub. Karena itu, Bali Pari menurunkan 10 atletnya ke Indonesia Open. Ia menyebutkan, tiga atlet Bali Pari lolos di perairan terbuka (open water swimming) yakni Putu Wirawan (3.000 m), Dwi Yani Putri (10.000 m), serta Justine Emanuel (10.000 m). Akan tetapi, untuk di kolam Wirawan belum aman.
Pasalnya, Wirawan masih bercokol di peringkat ketujuh di kupu 100 m. “Padahal, awalnya Wiarawan peringkat keenam, tetapi melorot ketujuh. Oleh sebab itu, Wirawan dituntut mampu mempertajam catatan waktunya, supapa tetap lolos PON,” terang Era. (Daniel Fajry/balipost)