Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan dalam Forum Investasi bertema "Tren Investasi Indonesia 2024 dan Peluang Ekonomi Hijau" yang digelar oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Grand Ballroom, Hilton Singapore Orchard, Singapura, Jumat (8/12/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST. com – Indonesia dapat menjadi carbon market hub karena memiliki potensi besar untuk pengembangan energi baru terbarukan.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk pengembangan Carbon Capture, Utilizaton and Storage (CCUS),” ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (10/12).

Baca juga:  Disperindag Fungsikan Lagi Selasar Pasar Kidul Untuk Parkir

Nurul mengatakan, Singapura memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap investasi pada sektor bisnis yang berkelanjutan.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa Singapura merupakan negara terdepan yang punya fokus terhadap investasi hijau di Asia Tenggara.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), potensi ekonomi perdagangan karbon mencapai Rp350 triliun. Pasalnya, dengan luas hutan tropis mencapai 125,9 juta hektar, Indonesia mampu menyerap sekitar 113,18 gigaton karbon.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Kasus COVID-19 Seribuan Orang

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Edo Mahendra mengatakan bahwa keseriusan pemerintah dalam menggarap pasar karbon ini dimulai dengan menciptakan ekosistem domestik yang kuat, sehingga nantinya dapat terbentuk industri yang solid dari hulu hingga hilir.

“Jadi kita harus menciptakan ekosistem domestik dulu dengan regulasi yang kuat sehingga nantinya kita dapat menciptakan pasar. Setelah itu, baru kita bisa bicara soal kolaborasi di tingkat regional,” kata Edo. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Menuju World Class Airport, LIA Butuh Investasi Rp 3,7 Triliun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *