SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Buleleng sejak setahun lalu terus melakukan penataan di Kawasan Setra, Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng. Memiliki luas hampir 2 hektar, setra atau kuburan yang terletak di Pusat Kota Singaraja ini pun dirancang sebagai salah satu destinasi wisata.

Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna, Minggu 10 Desember 2023 menjelaskan penataan setra Desa Adat Buleleng saat ini menang dirancang atas persetujuan krama desa adat. Setra ini juga didesain untuk beberapa kegunaan antara lain sebagai tempat beberapa jenis upacara Pitra Yadnya, untuk penghijauan atau hutan kota, akan diupayakan bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan setra ini untuk jalan-jalan, dan bisa sebagai objek kunjungan di tengah kota.

Baca juga:  Saraswati, Gubernur Koster Sembahyang di 8 Pura

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Buleleng agar harapan itu bisa direalisasikan atau diselipkan melalui program city tour yang telah dirancang. Penataan akan terus dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan kebersihan sejak 2021 lalu.

Bahkan yang terbaru, menurut Sutrisna saat ini setra desa adat Buleleng masih menjadi tempat pembuangan sampah terpadu yang dimanfaatkan oleh 14 banjar adat di kawasan Desa adat Buleleng. Berdasarkan hal itu, prajuru desa adat Buleleng beberapa waktu lalu mengusulkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah 3R.

Baca juga:  Puri Ageng Keramas, Desa Adat Keramas Gelar “Palebon”

Usulan itu pun langsung ditindak lanjuti Tim Teknis Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melakukan peninjauan di Setra Desa adat Buleleng beberapa waktu lalu. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *