I Wayan Jatra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan data Sigapura per 11 Desember 2023, hasil survei di 60 pasar di Bali, terjadi kenaikan beberapa harga pangan. Misalnya, harga minyak goreng menjadi Rp 16.981 per liter.

Kemudian, kenaikan juga terjadi pada daging ayam ras sekitar 1,54 persen menjadi Rp 38.969 per kg, telur ayam ras menjadi Rp 26.660 per kg, cabai merah besar menjadi Rp 73.531 per kg, cabai rawit merah naik menjadi Rp 78.389 per kg, bawang merah naik menjadi Rp 27.104 per kg, bawang putih naik menjadi Rp 32.324 per kg, dan gula naik menjadi Rp 16.683 per kg.

Baca juga:  Ngamen di Jalan, Dua Orang Kena Denda Ratusan Ribu Rupiah

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Wayan Jarta, Selasa (12/12) mengatakan, meski mengalami kenaikan harga, ia memastikan stok minyak kemasan maupun minyak curah dalam kondisi yang cukup. Selain itu ia telah menyiapkan mekanisme agar tak sampai terjadi kelangkaan dengan stok penyangga dan memastikan distributor memiliki stok tersebut.

“Stok Minyak Kita kalau di pasar dalam jumlah yang cukup. Kemarin kita rapat dengan Bulog dan minyak Bulog (Minyak Kita) ada dalam jumlah yang cukup banyak. Jadi ketentuannya 40% dari kuotanya dalam bentuk minyak dalam kemasan,” ujarnya.

Hasil pantauannya, stok minyak curah dalam jumlah yang cukup untuk 2 bulan ke depan sesuai dengan kebutuhan harian yang dibutuhkan. Begitu juga dengan minyak kemasan, menunjukkan jumlah yang cukup, tidak ada kelangkaan.

Baca juga:  Demi Pacar, Pengangguran Merampok Toko HP Pakai Airsoft Gun

“Kalau harga sampai saat ini sih stabil. Kalau sampai terlalu jauh rantai distribusinya, pasti ada biaya di sana. Kalau pedagang mengambil dari sub distributor langsung, sudah sesuai HET,” ujarnya.

Kondisi peningkatan harga saat ini telah diprediksi sebelumnya dengan proyeksi peningkatan konsumsi karena perayaan Natal dan Tahun Baru sebesar 20-25 persen.

Secara umum ketersediaan stok menjelang Nataru cukup. Stok beras cukup untuk 3 bulan ke depan, gula cukup untuk 1,5 bulan ke depan, dan minyak cukup untuk 2 bulan ke depan. “Walaupun ada peningkatan permintaan itu sudah kita prediksi sehingga tetap kita naikkan bahkan proyeksi permintaan untuk pagerwesi juga sudah kita hitung, belum lagi menjelang Pemilu, pasti ada permintaan tambahn lagi, jadi kita sudah hitung,” tandasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Makin Tinggi

Menurutnya yang masih perlu diwaspadai adalah fluktuasi harga cabai. Harga di pasaran sekitar Rp 80 ribu – Rp 90 ribuan. “Jika ada gejala stok terbatas, kami tidak biarkan sampai habis baru adakan stok lagi, tidak. Tapi kami antisipasi kelangkaan dengan mencari stok penyangga di distributor,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *