Anak Agung Istri Agung Widyawati. (BP/Istimewa)

Oleh Anak Agung Istri Agung Widyawati

Limbah pertanian merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu perhatikan. Limbah ini bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengembangkan teknologi pengolahan limbah ini menjadi pupuk organik.

Pupuk organik sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik juga dapat membantu mengurangi dampak buruk penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan.

Pupuk organik mengandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman walaupun dalam jumlah yang kecil. Pengunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur tanah juga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas lahan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas tanah diperlukan penambahan pupuk organik secara berangsur/bertahap. Masalah utama dalam penggunaan pupuk organik adalah ketersediaan pupuk organik masih terbatas sedangkan jumlah yang diperlukan lebih banyak untuk meningkatkan kualitas media tumbuh (tanah).

Baca juga:  Markus Lewat, Perairan Selat Bali Berpotensi Terjadi Gelombang Tinggi

Di samping itu, kandungan unsur hara dalam pupuk organik lebih sedikit daripada pupuk anorganik. Namun, penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibandingkan dengan hanya penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat air, meningkatkan daya tahan  tanah terhadap erosi, memperbaiki biodiversitas (keanekaragaman hayati) dan kesehatan tanah, serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik.

Selain itu pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia (Musnamar 2003). Pupuk organik memiliki peranan penting bagi tanah, yaitu dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi.

Baca juga:  Pemetaan Kepemilikan Tanah di Kota Budaya

Penambahan pupuk organik ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, lapisan tanah sehingga memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbsi panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, dan dapat mengendalikan erosi tanah. Pupuk organik membantu memperbaiki sifat fisik tanah, mikrobiologi tanah, dan kecukupan unsur hara tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik (Rientjes 1999).

Menurut Adiningsih dan Rochayati (1988) dalam Arafah dan Sirappa (2003), penambahan bahan organik merupakan suatu tindakan perbaikan lingkungan tumbuh tanaman, antara lain dapat meningkatkan efisiensi pupuk. Arafah dan Sirappa (2003) menambahkan bahwa penggunaan pupuk organik meningkatkan produktivitas tanah, efisiensi pemupukan dan mengurangi kebutuhan pupuk terutama pupuk K.

Kebutuhan pupuk anorganik yang meningkat jika tidak diimbangi dengan penyediaan dalam jumlah memadai, tentunya akan berpengaruh terhadap harga pupuk. Tidak jarang terjadi kelangkaan di pasar dan kalau pun ada dipasaran tetapi harganya tinggi. Kondisi yang kurang menguntungkan ini dapat ditanggulangi dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Pengembangan teknologi pengolahan limbah menjadi pupuk organik merupakan solusi yang inovatif dan ramah lingkungan. Dengan teknologi, dapat mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik yang berkualitas tinggi dan dapat masyarakat gunakan kembali untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca juga:  Jaga Lingkungan "Rumahnya" Pariwisata, IHGMA Bali-BVA Sepakati Pengurangan Plastik

Penggunaan pupuk organik akan terus meningkat sehingga perlu regulasi atau aturan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pupuk organik agar memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan tanaman sehingga tetap menjaga kelestarian lingkungan mengingat pupuk anorganik relatif sulit diperoleh dan harganya pun relatif mahal, serta perlu direkomendasikan untuk memanfaatan pupuk organik bagi tanaman.

Penulis, Analis Kebijakan pada Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Badung

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *