DENPASAR, BALIPOST.com – Sesuai mandat PDRT PWI, anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Tabanan telah menggelar Konferensi PWI Kabupaten I, Jumat (22/12). Konferensi yang digelar bersamaan di Gedung PWI Bali di Denpasar, secara aklamasi melalui sidang pleno memilih I Nengah Arianta (Warta Bali) sebagai Ketua PWI Kabupaten Klungkung periode 2023-2026 dan Dewi Puspawati (Bali Post) sebagai Ketua PWI Kabupaten Tabanan periode 2023-2026.
Sidang pleno dipimpin Sekretaris PWI Provinsi Bali I Wayan Dira Arsana. Konferensi I Kabupaten Klungkung dan Tabanan dihadiri Ketua PWI Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra, Wakil Ketua Bidang OKK Emanuel Dewata Oja, Wakil Sekretaris I Joni Suwirya, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Arief Wibisono serta anggota PWI Klungkung dan Tabanan.
Ketua PWI Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra saat membuka konfensi mengatakan, konferensi ini sesuai amanat PDPRT PWI dan merupakan penguatan organisasi. “Terbentuknya kepengurusan PWI Klungkung dan Tabanan sebagai wadah teman-teman anggota PWI terhimpun secara resmi dan bisa membawa bendera PWI untuk melakukan kegiatan-kegiatan kejurnalistikan dan pengabdian untuk kemajuan daerah, bangsa dan negara. Harapan kami agar dapat tetap bisa menjaga harkat dan martabat organisasi dan profesi serta meningkatkan profesionalisme sebagai wartawan,” kata Dwikora dikutip dari rilisnya.
Dwikora juga mewanti-wanti organisasi PWI jangan hanya dipakai gagah-gagahan untuk mendapat pengakuan masyarakat dan mitra kerja. Tapi, harus bermanfaat bagi anggota dan berkontribusi untuk daerah.
Ia berharap nantinya pengurus terpilih benar-benar menyusun program yang realistis dan memberi manfaat ke dalam maupun ke luar. “Kepengurusan PWI Klungkung dan Tabanan yang terpilih dapat bersinergi dan menjaga amanah yang telah diberikan. Tetap berkoordinasi dengan induk organisasi yang ada di provinsi, jangan jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang OKK Emanuel Dewata Oja yang menutup konferensi itu mengungkapkan, tantangan yang dihadapi PWI yakni banyak munculnya organisasi kewartawanan yang serupa, kerap mendegradasi keberadaan PWI melalui ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Ini juga tantangan teman-teman bagaimana menjaga marwah organisasi agar tidak tergerus dengan munculnya organisasi-organisasi sejenis. Jadi perlu adanya penguatan,” ucapnya. (kmb/balipost)