SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pascapenutupan TPA Sente, Pemkab Klungkung belum memiliki tempat lain sebagai penggantinya. Untuk mengatasi sampah khusus di daerah perkotaan, Pemkab Klungkung tetap mengandalkan TOSS Center di Karangdadi, Desa Kusamba.
Seperti saat momen pergantian tahun, tumpukan sampah di daerah perkotaan dialihkan ke TOSS Center. Kepala Dinas Lingkungan dan Pertahanan Klungkung I Nyoman Sidang, Selasa (2/1) mengatakan upaya memaksimalkan TOSS Center dilakukan pemkab dengan menambah jam kerja hingga penambahan berbagai peralatan olah sampah yang dibutuhkan di TOSS Center.
Upaya ini harus dilakukan dengan maksimal, mengingat TPA Sente sudah tidak diizinkan lagi untuk menurunkan sampah di sana. Pemkab sebelumnya sempat melakukan pendekatan dengan warga dan pengurus desa setempat, tetapi tetap tidak diizinkan untuk membuang sampah lagi ke TPA Sente.
Mengandalkan TOSS Center jelas tidak bisa menampung seluruh sampah di daerah perkotaan. Apalagi, sampah-sampah saat hari-hari besar tertentu, seperti Galungan, Kuningan, termasuk dari Perayaan Tahun Baru yang baru saja dirayakan masyarakat.
Namun, saat ini hanya upaya itu yang bisa dilakukan Pemkab Klungkung. TOSS Center menerima kiriman sampah rata-rata setiap hari mencapai 32 ton saat hari normal. Sementara saat hari raya, volume sampah bisa melonjak hingga 47 ton. Hal ini jelas harus diatasi dengan meningkatkan kerja dua kali lipat dari TOSS Center.
Saat ini sampah yang bisa dikelola di TOSS Center maksimal hanya 3,5 ton per hari. Ia berharap dengan penambahan alat dan jam kerja di TOSS Center ini, sampah yang diolah per harinya bisa mencapai 12 ton.
TOSS Center hanya efektif bekerja selama 5 jam sehari. Sehingga Pemkab juga melakukan pengadaan alat stabilizer, agar mesin pengolah sampah ini tidak mudah panas dan lebih efektif dalam mengolah sampah. Pengadaan alat berat juga dilakukan untuk meratakan tumpukan sampah di TPA Sente.
“Proses pemilahan sampah masih menjadi kendala kami, yang menghambat proses pengelolaan sampah di TOSS Center. Kami sudah berkali-kali mengimbau masyarakat masyarakat untuk memilah sampah langsung dari sumbernya. Kita butuh kesadaran masyarakat, agar proses disini, bisa dilakukan lebih cepat,” kata Sidang. (Bagiarta/balipost)