GIANYAR, BALIPOST.com – Usaha Pertashop yang saat ini tumbuh di Bali kini terancam gulung tikar karena minimnya minat warga pembeli BBM di Pertashop. Sementara  pengusaha sudah terlanjur mengeluarkan dana investasi ratusan juta untuk mengoperasionalkan pertashop.

Sebagian pemilik pertashop di Bali juga milik desa adat dan desa dinas.

Wayan Merta, Operator Pertashop di Desa Batuan mengungkapkan  jumlah penjualan BBM jenis partamax di pertashop saat ini jauh menurun. Kini harga partamax 13.200 rupiah. Sementara harga pertalite 10.000 rupiah selisih 3.200 rupiah. Sebelumnya selisih pertamax dengan pertalite hanya 2.500 rupiah.

Baca juga:  Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Kuota BBM Bersubsidi Ditambah

Dewa Putra asal Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Senin (8/1) mengatakan selama ini keberadaan pertashop memudahkan masyarakat membeli BBM, khususnya untuk jenis pertamax. Jika pemerintah memberikan kebijakan yang lebih luas, masyarakat tentu berharap pertashop menjual pertalite sehingga masyarakat menengah ke bawah bisa mendapatkan BBM bersubsidi di pertashop.

Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih Seluruh Indonesia Wilayah Bali, I Nengah Danta Haryana, didampingi Koordinator Wilayah Gianyar, Made Lama, membenarkan investasi pertashop cukup tinggi yakni ratusan juta. Kendala saat ini jumlah konsumen yang membeli pertalite di pertashop masih sedikit sehingga tidak heran beberapa pertashop di Bali ada yang telah gulung tikar

Baca juga:  Tanggapi Isu Kelangkaan Elpiji di Jembrana, Pertamina Gelar Pasar Murah

Nengah Danta merinci pengadaan mesin atau modular kurang lebih Rp 250 juta. Ini belum termasuk pengadaan alat penunjang seperti alat ukur seperti bejana ukur minyak, gelas ukur, pengukur kualitas minyak, alat keamanan seperti alat pemadam api ringan, kelengkapan operator dan sebagainya.

Ini juga belum termasuk biaya perijinan dari awal pembuatan badan usaha minimal CV atau PT sampai akhir pembuatan PBG dan SLF atau IMB. Belum termasuk investasi lahan minimal 2 are dan bangunannya.

Baca juga:  Antrean di SPBU Juga Terjadi di Badung, Pemkab Sebut Ini Penyebabnya

Danta menegaskan biaya investasi awal pertashop minimal Rp 500 juta. Ini belum termasuk biaya modal awal minyak yang akan dijual dengan kapasitas tangki simpan 3.000 liter. (Wirnaya/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *