GIANYAR, BALIPOST.com – Sebuah foto yang menampilkan jari tangan berdarah dengan narasi agar warga yang berada di sekitaran Batubulan, Tohpati dan Singapadu hati-hati jika melintas di sana saat malam hari mengundang banyak komentar dari netizen.
Sebab, tak hanya mengingatkan agar berhati-hati, di keterangan foto juga disampaikan bahwa ada orang yang sempat dibegal di daerah Singapadu. Orang tersebut disebut baru pulang kerja sekitar jam setengah 12 dan dipepet 2 orang yang langsung mengeluarkan sajam. Lebih berhati-hati lagi sekarang di jam malam, jangan sampai memakan korban lagi, demikian pesan yang menyertai keterangan foto itu.
Kapolsek Sukawati Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi, SE, Minggu (21/1), mengatakan sudah menyelidiki unggahan itu. Ia menyebut unggahan yang banyak mendapatkan komentar itu adalah berita hoax.
Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Opsnal Polsek Sukawati diperoleh fakta bahwa foto jari tangan berdarah tersebut adalah foto jari tangan dari korban berinisial SH (26) asal Situbondo, Jawa Timur.
Korban selaku karyawan salah satu minimarket Ini awalnya mengarang cerita seolah-olah dibegal namun setelah didesak petugas baru mengakui bahwa itu tidak benar alias hoax. Korban mengatakan sesungguhnya luka pada jari tangannya tersebut karena berkelahi di Jalan Raya di wilayah Angantaka, Badung.
SH menjelaskan bahwa dirinya hanya sempat membuat status di WA dengan foto jarinya yang berdarah. Ia mengaku tidak tahu siapa yang mengupload ke media sosial dengan narasi begal dan akhirnya menjadi viral.
Atas kejadian ini, Kompol Johni mengatakan korban meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada netizen sehingga membuat resah masyarakat. Saat ini SH dimintai keterangan di Ruang Unit Reskrim Polsek Sukawati.
Kapolsek Sukawati meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di medsos. Terlebih jika informasi tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan atau belum tentu kebenarannya. (Wirnaya/balipost)