MANGUPURA, BALIPOST.com – Pebiliar andalan Bali Irwan Limardi hanya bisa tampil di nomor tunggal (single) bola-8 dan bola-9. Pasalnya, dua atlet Bali lainnya yang biasa turun di nomor ganda (double) bersama Irwan, yakni Made ‘Marsel’ Tirta dan Edward Sandjaya Ikhwan gagal merebut tiket PON.
Irwan di Badung, Minggu (21/1), menerangkan, PON XIX/2016 di Jabar, dirinya mendapat perunggu bersama Marsel di nomor ganda bola-10, sedangkan PON XX/2021 di Papua, Itwan merebut perak di tunggal bola-8. “Ya…saya kira sama saja turun di tunggal maupun ganda. Kalau tunggal skill individu harus mumpuni, sedangkan di ganda dituntut harus kompak bersama pasangannya,” tegasnya.
Dikemukakan, persaingan di PON makin berat. Ia lalu membandingkan atlet nomor wahid Indonesia Ismail (Sulsel) juga turun di nomor tunggal, termasuk atlet andalan Jatim Rudi Susanto juga tampil di nomor tunggal. “Apalagi, peraih emas Jatim di PON Papua Erwin Kurniawan yang berpasangan dengan Rudi Susanto, justru Erwin tak lolos PON,” cetusnya.
Ia mengakui, dalam olahraga bolo sodok jika permainan berimbang atau beda tipis, maka faktor keberuntungan (lucky) besar sekali. Irwan berharap perolehan medali atlet Bali di PON 2024 bisa lebih, dibandingkan saat PON Papua. “Dulu PON di Bumi Cendrawasih Bali meloloskan empat atlet, membawa pulang 1 perak dan 1 perunggu. Kini, Bali meloloskan lima atlet harus medali bisa lebih banyak,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)