Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh saat tiba di Kantor DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Selasa (23/1). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh berkunjung ke Kantor DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Selasa (23/1).

Setibanya di Kantor Nasdem Bali, tetabuhan blungbungan pun menyambut kehadiran Surya Paloh bersama rombongan. Sebelum memberikan arahan dalam acara Kampanye Partai Nasdem di Provinsi Bali, rombongan petinggi partai dengan jargon “Politik Tanpa Mahar” itu, disambut dengan persembahan Tari Sekar Jagat di Aula kantor ini.

Dalam arahannya, Surya Paloh mengatakan, platform gerakan perubahan restorasi Indonesia sejalan dengan nafas harapan dari seluruh komponen masyarakat Pulau Dewata. Sehingga tidak ada alasan bagi Partai Nasdem tidak mendapatkan tempat di Bali. Namun, masyarakat masih perlu penjelasan dan kedekatan pemahaman yang dihadirkan dari para kader untuk kembali memberikan jaminan ke masyarakat.

“Nasdem memberikan ketulusan untuk progres kemajuan di Pulau Dewata. Sisa 23 hari, dua kali pemilu diikuti secara nasional, kita belum berhasil di DPR RI, ini pengalaman dan pembelajaran, tapi kali ini momentum kali ini kita siap,” tandas Surya Paloh.

Baca juga:  Jelang Musda Golkar, Tiga Kader Berpotensi Ambil Jabatan Ketua DPD

Surya Paloh meyakini pada 14 Februari 2024 nanti, Nasdem khususnya Bali berhasil pecah telor. Ia menegaskan bahwa Nasdem tidak boleh kalah dengan Parpol manapun terhadap nafas nasionalisme. Karena itu yang diperjuangkan adalah komitmen cita-cita proklamasi. Perbedaan sebagai kekuatan dam anugerah yang harus dijaga. Bukan malah dipersempit untuk mencari perbedaan di atas perbedaan, tetapi satu untuk Indonesia.

“Kita berada di Nasdem ujung tombak terdepan untuk jaga komitmen nasionalisme kebangsaan. Jangan pernah ragukan itu, termasuk saat calon presiden, sedikit banyak yang meragukan, apakah akan terganggu komitmen kebangsaan kita? Tak ada tempat. Kita calonkan Amin karena kita percaya dia sosok terbaik di Pemilu 2024 dengan sepenuh hati berjuang dan buktikan komitmen kebangsaan terhadap nilai pluralisme bukan berhenti pada retorika dan ucapan lip service,” ujarnya.

Baca juga:  Wisata Penelokan Masih Dijejali Pedagang Acung

Surya Paloh juga meminta untuk meneruskan perjuangan. Ia meminta kepada kadernya agar tidak pernah ragu di tengah rintangan. Sebab, tidak ada gunanya kalau pemilu apabila menimbulkan perpecahan. Apalagi pemilu diikuti sesama anak negeri. Surya Paloh juga mengingatkan bahwa pemilu hanya berlangsung sehari. Untuk itu, jangan korbankan seluruh komunikasi sosial yang ada dan sudah tertata karena berbeda perbedaan dan hasutan.

“Kalau kita tidak bisa melawan kita serahkan pada tuhan. Alam semesta akan berikan jalan keluar. Masihkah ada semangat? Gedung ini jadi saksi, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, sekali layar terkembang surut berpantang untuk komit berdemokrasi, itulah Nasdem. Semoga Tuhan memberkati semuanya,” tandasnya.

Sekretaris Wilayah Partai Nasdem Provinsi Bali, I Nyoman Winatha mengatakan, kalau tidak terwujud 1 DPR RI gedung akan disulap jadi coffee shop. Tapi dengan semangat, dirinya mengaku yakin tembus meraih kursi di pusat. Untuk itu, ia mengajak seluruh kadernya untuk bersatu. Apalagi 14 Februari semakin dekat semakin solid bersatu berjuang menentukan arah partai Nasdem Provinsi Bali.

Baca juga:  Nasionalisme

“Dalam waktu 22 hari lagi kerja politik akan memperoleh hasil, kita berharap agar jangan putus turun ke masyarakat mendengarkan harapan, terus gaungkan seluruh perubahan, jangan berhenti kerja kemenangan, perkuat saksi di lapangan sampai penghitungan selesai,” pintanya.

Terkait target 1 kursi DPR RI, 1 Fraksi DPRD Provinsi dan satu fraksi kabupaten/kota merupakan target fantastis. Untuk itu, pihaknya meminta bekerja berdasarkan kesetiaan dan keyakinan. “Apabila bersatu dan berjuang bersama tentu kemenangan pileg akan terwujud bahwa Nasdem Bali tumbuh besar di tingkat nasional. Musuh kita bukan antara caleg internal partai sendiri, juga bukan perbedaan pandangan politik. Musuh kita adalah kelicikan cara berpikir untuk dihilangkan di Bali,” pungkasnya. (Ketut Winata/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *