JAKARTA, BALIPOST.com – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sebagai contoh baik dalam pengelolaan air dipromosikan ke perhelatan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali pada Mei 2024.
“Ini menjadi contoh yang baik dan nanti kita bawa untuk disampaikan kepada dunia bahwa di daerah-daerah (desa) seperti ini terdapat kelembagaan-kelembagaan kecil, dan kita bisa melakukan pengelolaan air bersih dengan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air hingga ke level paling terdalam,” ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam konferensi pers daring Road to 10th World Water Forum di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (23/1).
Diana mengatakan, Pamsimas dan Sanimas ini merupakan infrastruktur berbasis masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dengan prinsip penyelenggaraan mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan pengelolaan yang semuanya dilakukan oleh masyarakat.
Pamsimas berperan dalam membantu desa-desa yang sebelumnya sulit mendapatkan air bersih pada akhirnya berhasil mendapatkan air bersih program infrastruktur berbasis masyarakat tersebut.
“Ini merupakan contoh yang bagus karena masyarakat secara bersama-sama mengadakan penyediaan air mengingat air merupakan kebutuhan vital sehingga dilakukan bersama-sama untuk mendapatkan air tersebut di desa-desa,” kata Diana.
Program Sanimas juga sama karena terkait dengan pemberdayaan masyarakat, di mana dengan Sanimas dapat menjaga badan-badan sumber air yang digunakan untuk lebih aman lagi maka masyarakat bisa bersama-sama membangun mandi,cuci, dan kakus (MCK) dengan baik.
“Mudah-mudahan ini merupakan kolaborasi yang bagus antara Pamsimas dengan Sanimas dalam menjaga lingkungan, sumber air dan terdapat kegotongroyongan masyarakat untuk mendapatkan air lebih baik,” kata Diana.
Sebagai informasi, World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut.
World Water Forum ke-10 yang dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespon berbagai tantangan pengelolaan air secara global.
Dalam forum tersebut terdapat tiga proses, yakni proses tematik, politik dan regional. Dalam proses tematik telah ditentukan 6 subtema, yakni Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance, Knowledge and Innovation.
Sedangkan dalam proses regional telah diputuskan dibagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika.
Diperlukan pula pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air. Kemudian pertemuan untuk proses politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah dan Otoritas Wilayah Sungai. (Kmb/Balipost)