DENPASAR, BALIPOST.com – Mitigasi kebencanaan di Provinsi Bali pada tahun 2024 telah dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Total anggaran yang dialokasikan untuk mengatasi kebencanaan di Bali sebesar Rp4 miliar. Bencana hidrometeorologi akan menjadi fokus BPBD Bali pada tahun 2024 ini. Di samping juga memperhatikan bencana lainnya.
Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengungkapkan bahwa bencana lain yang menjadi prioritas risiko bencana yang berpotensi masif lintas kabupaten/kota di Provinsi Bali, diantaranya gempa bumi (kategori tinggi), tsunami (kategori tinggi), cuaca ekstrem (kategori tinggi), erupsi gunung api (kategori tinggi), epidemi dan wabah penyakit (kategori rendah). Total anggaran yang dialokasikan untuk mitigasi bencana ini kutang lebih Rp 4 miliar.
Berbagai upaya mitigasi bencana akan dilaksanakan langsung oleh BPBD Provinsi Bali sebagai program prioritas pada tahun 2024. Diantaranya mengadakan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) rawan bencana provinsi per jenis bencana. Melakukan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana (sertifikasi kesiapsiagaan bencana). Penyusunan rencana kontijensi. Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana. Penyusunan regulasi penanggulangan bencana daerah.
Selain itu, dilakukan penguatan kelembagaan bencana daerah. Kerjasama antar lembaga dan kemitraan dalam penanggulangan bencana. Melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan penanggulangan bencana kabupaten/kota di wilayah provinsi. Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan bencana. Pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana. Penyusunan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi kebencanaan (Sirine peringatan dini tsunami dan Gunung Agung). Serta pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana.
Selain itu, upaya mitigasi bencana juga dilakukan dengan memperkuat kerjasama kesiapsiagaan menghadapi bencana bersama Pemerintah Australia. Rentin mengatakan bahwa program siap siaga dari Pemerintah Australia telah menjadi dukungan berharga bagi Provinsi Bali. Melalui inovasi seperti Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana (SKB) dan Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS), Bali akan terus berkomitmen membangun kesiapsiagaan yang tangguh dan efektif dalam menghadapi kebencanaan.
Terlebih antara Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Bali dan BPBD Bali telah menjalin sinergisitas dan kerjasama dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat Bali berdasarkan nilai budaya dan kearifan lokal. (Ketut Winata/Balipost)