DENPASAR, BALIPOST.com – Kodam IX/Udayana melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Timur, Kamis (1/2). Terkait pengamanan pemilu tahun ini, Kodam IX/Udayana menyiagakan 5.948 personel dan 2.019 unit alutsista. Setelah apel dilanjutkan dengan video conference dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Kekuatan yang akan dikerahkan untuk wilayah Bali 2.088 personel, terpusat di kodam dan Korem 163/Wira Sayta 1.487 orang serta tersebar di kodim jajaran 601 orang. Sementara untuk alutsista 466 unit.
Untuk wilayah NTB sebanyak 1.275 orang, terpusat di Korem 162/WB sebanyak 433 personel dan kodim jajaran 842 orang. Alutsista yang disiagakan 495 unit. Sedangkan wilayah NTT sebanyak 2.585 orang, terpusat di Korem 161/WS sebanyak 619 orang dan tersebar jajaran kodim 1.966 personel. Untuk alutsista 1.078 unit.
Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Harfendi, S.I.P., M.Sc. dalam amanatnya menyampaikan, dua minggu lagi Bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu Pemilu Tahun 2024. Pemilu ini memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Kenapa dikatakan sangat penting karena pada saat inilah seluruh rakyat Indonesia akan memilih presiden, wakil presiden dan wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif. Merekalah yang kelak akan memperjuangkan nasib rakyat Indonesia untuk masa lima tahun ke depan,” ujarnya.
Mayjen Harfendi menjelaskan pemilu bukan sekadar edukasi demokrasi, tetapi merupakan sarana integrasi bangsa yang harus kita kawal penyelenggaraannya sebagai perekat persatuan. Karena sifatnya yang strategis bagi keberlangsungan kehidupan bernegara maka kesuksesan penyelenggaraan Pemilu mutlak menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa khususnya TNI sebagai aparat negara. Jaminan pemilu berjalan dengan aman, damai dan lancar harus dapat terimplementasi secara nyata.
“Terkait hal tersebut, guna mengantisipasi terjaminnya kondusifitas di wilayah Kodam IX/Udayana maka saya perintahkan agar masing-masing satuan menyiapkan satu SST lengkap dengan perlengkapan PHH bagi yang memiliki dan 1 SST tanpa perlengkapan PHH bagi satuan yang belum memiliki yang siap untuk dioperasionalkan. Berikan bekal dan latihan kemampuan sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan TNI,” kata mantan Kasdam IX/Udayana ini.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah optimalkan peran unsur penerangan satuan untuk masif mempublikasikan kegiatan positif yang telah dilakukan masing-masing satuan dalam rangka counter opini terhadap upaya mendeskreditkan eksistensi TNI. Edukasi masyarakat dengan memanfaatkan media massa maupun media digital secara tepat guna, efektif, efesien dan up to date.
Pangdam menekankan peran aktif seluruh jajaran sangat dibutuhkan dalam mengawal dan menjaga jalannya proses pemilu serentak. Meningkatkan kewaspadaan serta lebih peka terhadap perkembangan situasi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Kedepankan prinsip netralitas dan senantiasa menggaungkan lemilu damai.
“Jaga nama baik atau citra TNI dalam sikap maupun perilaku di kehidupan bermasyarakat serta tunjukan sikap TNI manunggal dengan rakyat melalui berbagai kegiatan seperti karya bakti dan bakti sosial. Tingkatkan sinergitas dengan seluruh stakeholder terkait serta komponen masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing. Bangun komunikasi sosial yang harmonis dalam berinteraksi, ciptakan ikatan emosional yang kuat dengan rakyat sebagai ibu kandung TNI,” tegasnya.
TNI harus tetap menjadi alat negara yang profesional, netral serta tetap fokus pada tugas pokoknya, yaitu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa serta tumpah darah Indonesia. (Kerta Negara/balipost)