SURABAYA, BALIPOST. com – Pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka pendaftaran untuk empat program studi (prodi) baru
Direktur Pendidikan ITS Prof. Siti Machmudah mengungkapkan prodi tersebut terdiri atas Prodi Sains Data dari Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD), Prodi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Prodi Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA) dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC), serta Prodi Kedokteran dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK).
“Sebelumnya tahun 2023 lalu keempat prodi tersebut hanya ada di Seleksi Mandiri, namun saat ini sudah bisa dipilih pada SNBP dan SNBT,” kata wanita yang kerap disapa Machmudah ini dalam keterangan di Surabaya, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (4/2).
Dengan bergabungnya empat prodi baru tersebut, ia mengatakan bahwa ITS saat ini memiliki 44 pilihan prodi sarjana (S1) serta delapan prodi D4 atau sarjana terapan yang dapat dipilih.
Menurut dia, terdapat satu prodi baru lainnya yang hingga saat ini masih menunggu pengesahan akreditasinya agar bisa mengikuti SNBP dan SNBT, yakni Prodi Inovasi Digital yang berada di bawah Departemen Sistem Informasi dari FTEIC.
Machmudah juga menyampaikan, skema Seleksi Mandiri Prestasi ITS kini telah berubah nama menjadi Seleksi Mandiri Berbeasiswa.
Pada seleksi ini ITS akan memberikan beasiswa bagi pendaftar yang mempunyai prestasi luar biasa. Beasiswa tersebut berupa kebebasan dari kewajiban membayar Iuran Pengembangan Institut (IPI) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). “Jadi hanya wajib membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujarnya.
Sementara itu, terkait seleksi jalur International Undergraduate Program (IUP) di ITS, dia juga memberikan informasi apabila peserta yang telah diterima pada program IUP ini tetapi kemudian dinyatakan lolos pada SNBP, maka kelolosan di IUP akan dianulir sesuai dengan peraturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berlaku.
Berbeda dengan pendaftar yang diterima di IUP, namun juga dinyatakan lolos lewat jalur SNBT. Apabila pendaftar tersebut tidak melakukan daftar ulang pada SNBT, maka ia tetap dinyatakan diterima di IUP.
Lebih lanjut, guru besar Departemen Teknik Kimia ini merincikan bahwa dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini ITS menyediakan kuota SNBP sebanyak 1.564 kursi atau sebesar 23,81 persen, SNBT sebanyak 2.189 kursi atau sebesar 33,32 persen, dan Seleksi Mandiri sebanyak 2.817 kursi atau 42,88 persen dari keseluruhan kuota.
Terkait seluruh informasi yang ada calon pendaftar dapat mengakses informasinya lebih lengkap melalui laman www. its.ac.id/admission. (Kmb/Balipost)