DENPASAR, BALIPOST.com – Pencoblosan Pemilu Serentak 2024 tinggal menghitung hari. Masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Bali akan menggunakan hak pilihannya untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden (pilpres), serta anggota legislatif pada 14 Februari 2024. Masyarakat Bali diharapkan memilih pemimpin yang mempunyai komitmen untuk kemajuan Bali, paling tidak 5 tahun ke depan.
Akademisi Hukum Universitas Mahasaraswati, Dr. Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H., M.H., mengatakan, dinamika politik baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal sangat luar biasa. Berbagai bentuk kampanye telah dilakukan masing-masing kandidat secara aman dan damai hingga 10 Februari 2024. Oleh karena itu, sudah saatnya para pemilih menentukan pilihannya pada 14 Februari 2024.
Dikatakan bahwa gaung pemilihan presiden dan wakil presiden lebih santer dibandingkan pemilihan anggota legislatif. Meskipun demikian, pemilih diharapkan agar tetap menentukan pilihannya untuk memilih anggota perwakilan rakyat di lembaga legislatif. Sebab, anggota legislatif yang terpilih akan memiliki peran membawa aspirasi masyarakat ke tingkat pusat untuk kemajuan Bali ke depan.
Lanang Perbawa meminta agar masyarakat tenang menyikapi dinamika politik yang terjadi selama ini. Apalagi, Pemilu terjadi setiap 5 tahun sekali. Berbeda dalam pilihan hal yang biasa. Asal asas pemilu, yaitu Luber dan Jurdil bisa terlaksana dengan baik. Apalagi, berbagai tahapan telah dilakukan oleh penyelenggara Pemilu agar partisipasi pemilih di Bali memenuhi target, yaitu mencapai 83 %.
“Pemilu adalah untuk memilih yang terbaik dari yang baik, untuk itu penting bagi masyarakat datang ke TPS untuk menentukan pilihannya, sehingga pemimpin yang terpilih sesuai dengan pilihan masyarakat,” ujar Lanang Perbawa pada Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Gunakan Hak Pilih Untuk Kemajuan Bali”, di Warung Coffee 63 A Denpasar, belum lama ini.
Mahasiswa UPMI, Ni Komang Sabina Sanji Putri, pada Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Gunakan Hak Pilih Untuk Kemajuan Bali”, di Warung Coffee 63 A Denpasar, belum lama ini, mengatakan bahwa generasi muda sebagai pemilih pemula memiliki peran penting dalam proses Pemilu Serentak 2024. Selain memiliki hak suara untuk memilih, mereka juga mempunyai kewajiban untuk mengawasi jalannya pemilu agar berjalan sesuai dengan asas pemilu. Dengan demikian, pemilu bisa berjalan sesuai dengan harapan yang menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Sabina mengakui bahwa calon legislatif (caleg) di Bali secara implisit belum semuanya memiliki visi misi untuk kemajuan Bali. Namun demikian, pihaknya berharap para caleg yang terpilih nantinya mampu membawa Bali ke arah yang lebih baik. Terutama bagaimana menjaga alam dam budaya Bali yang menjadi kekuatan pariwisata Bali selama ini.
Anak Muda Bali, Widya Dharma Sidi, mengatakan bahwa generasi muda merupakan agen perubahan dalam pemilu 2024. Sehingga, generasi muda harus ikut ambil bagian dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pemilu. Baginya, sangat besar peluang kecurangan terjadi apabila tidak diawasi secara kolektif oleh semua pihak. Terutama generasi muda sebagai agen perubahan dalam pemilu serentak 2024 ini. Sebagai pemilih pemula ia berharap siapa pun yang terpilih nanti mampu mendengarkan aspirasi masyarakat demi kemajuan tanah Bali ke depannya. (Ketut Winata/balipost)