SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Dalem Setra Batununggul kembali menggelar kegiatan Bulan Bahasa Bali VI tahun 2024 pada Sabtu 10 Februari 2024. Bulan Bahasa Bali 2024 ini diselenggarakan di Balai Banjar Geria Tengah, bertajuk Jana Kerthi – Dharma Sadhu Nuraga. Kegiatan ini disambut antusias karena dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lomba.
Bendesa Adat Dalem Setra Batunungul I Dewa Ketut Anom Astika pada Kamis 15 Februari 2024 mengatakan kegiatan ini sebagai upaya untuk menjaga kelestarian Bahasa Bali di tengah arus modernisasi. Setiap kegiatan Bulan Bahasa Bali diakui selalu disambut antusias warga setempat, untuk mengikutinya terutama dari para generasi muda.
Bahasa Bali adalah identitas dan ciri khas budaya Bali yang perlu dilestarikan. Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Bahasa Bali dan mendorong mereka untuk menggunakan Bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menambahkan, pada masa digital ini, banyak generasi muda yang mengenal budaya luar dan mulai lupa dengan budaya Bali. Maka, penting bagi semua pihak untuk dapat selalu berusaha melestarikan budaya Bali, termasuk di dalamnya Bahasa Bali.
Adapun jenis lomba yang digelar, meliputi Macepat, Ngwacen Palawakya Aksara Bali serta Masatua Bali dan undian nasabah LPD. Kegiatan ini ditutup dengan performance DJ Mahesa dan penyanyi lawas Dewa Paris.
Sementara itu Ketua Panitia I Dewa Gede Ardha Kencana, mengatakan gelaran Bulan Bahasa Bali kali ini dikemas dengan melibatkan penyanyi yang lagi hits dan juga penyanyi lawas yang kolaborasi ini memberikan nuansa yang menarik untuk penonton hadir.
Secara keseluruhan kegiatan ini merupakan peningkatan kemampuan masyarakat dalam aksara, sastra, dan Bahasa Bali. Hal ini terlihat antusiasme peserta lomba yang berpartisipasi menyiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Di sisi lain, Bendesa Alitan MDA Kecamatan Nusa Penida I Wayan Sukla berharap Bulan Bahasa Bali ini memberikan dampak yang signifikan dalam keseharian terus menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan kaidahnya.
Tatkala Nusa Penida berkembang sebagai daerah destinasi wisata tantangan berat akan terjadi. Maka, melalui acara ini senantiasa dapat menumbuhkembangkan bahasa Bali menjadi tuan rumah di daerahnya. (Bagiarta/balipost)