DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu komponen upakara untuk umat Hindu adalah bunga. Khusus bunga gemitir, menjelang hari raya Galungan, masih terpantau stabil yaitu Rp7.000 – Rp10.000 per kg tergantung diameter bunga.
Petani gemitir Agus Ervani Syukur, Selasa (20/2) mengatakan, harga bunga di tingkat petani masih di kisaran Rp7.000 – Rp10.000 per kg dengan ukuran diameter bunga 10 – 11 cm. Ia mengaku harga gemitir memiliki pola harga yang fluktuatif ekstrem karena menanam bunga ini sangat tergantung pada cuaca.
Jika melihat data 6 bulan yang lalu, saat cuaca kering dan kemarau, pertumbuhan gemitir melambat sehingga panen kurang. Saat itu merupakan kondisi sebelum hari raya dengan harga bunga Rp 7.000 – Rp10.000 per kg.
Kenaikan harga disebutnya justru terjadi setelah hari raya karena keperluan bunga masih tinggi. Harga saat itu mencapai Rp40 ribu – Rp50ribu per kg.
Dengan melihat data itu, kecenderungan harga minggu ini masih stabil, namun akan terjadi lonjakan setelah hari raya. Hal itu juga didasari perkiraan ada lebih dari 2 juta bibit tumbuh yang ditanam penyemai dua bulan sebelum hari raya.
Berdasarkan hitungannya, satu pohon menghasilkan satu kilo bunga. Berarti jika 2 juta pohon maka akan ada 2.000 ton bunga. Sementara berdasarkan survei keperluan bunga per hari sekitar 8-10 ton dan melonjak saat hari raya, upacara resepsi, dekorasi, dan lainnya.
Maka petani diharapkan bergembira dan ia yakin Galungan yang jatuh seminggu lagi akan meningkatkan kebutuhan bunga gemitir dengan H-3 sebagai puncaknya. Harapannya petani sudah bisa tersenyum dengan harga Rp 7.000-Rp10.000 per kg. (Citta Maya/balipost)