MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman kembali muncul di Pantai Kuta, Kamis (22/2). Intensitas sampah kiriman yang didominasi sampah plastik meningkat belakangan ini, meski volume sampah kiriman turun.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Kabupaten Badung, I Made Gede Dwipayana, menjelaskan bahwa sejak awal bulan ini, sampah kiriman kembali menepi di sejumlah pantai di pesisir barat Kabupaten Badung. Meskipun kondisi sampah kiriman tahun ini tergolong ringan dan jenisnya bervariasi, intensitasnya meningkat menjadi sekitar 5-6 truk per hari, dengan total 10-12 truk untuk seluruh pantai barat di Badung dalam dua minggu terakhir.
Meskipun demikian, jenis sampah yang menepi masih berupa ranting, dahan, rumput laut, dan plastik. Belum ada kayu besar seperti tahun sebelumnya, dan belum ada indikasi sampah kiriman dari luar daerah. “Tahun lalu, total sampah kiriman yang ditangani mencapai 3 ribu ton, sementara tahun ini, dari November hingga Februari, total sampah kiriman mencapai 400 ton,” katanya.
Dwipayana menilai bahwa musim sampah kiriman tahun ini mengalami anomali, dengan penurunan drastis dalam jumlah dan intensitasnya. Saat ini, kecenderungan sampah kiriman hanya muncul dari pagi hingga siang hari dan menghilang saat sore hari, berbeda dengan sebelumnya yang muncul setiap saat.
“Meskipun demikian, kami tetap siaga di lapangan dengan 10-15 petugas di setiap zona, serta armada alat berat yang difokuskan di wilayah Samigita,” tegasnya.
Pihaknya juga akan menambah armada yang disewa untuk mempercepat penanganan sampah dan mengantisipasi serbuan sampah kiriman. “Alat yang ada di Samigita saat ini akan kita bawa ke Pantai Kedonganan dan Jimbaran, sebab disana belum kita sentuh dengan alat berat tapi kita tangani secara manual setiap hari. Sedangkan alat yang kita sewa kita standby-kan di Samigita,” imbuhnya. (Parwata/balipost)