SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Satra Kecamatan Klungkung kembali menggelar Bulan Bahasa Bali Keenam belum lama ini. Bulan Bahasa Bali ini digelar sebagai upaya pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali, sehingga membuat orang semakin tergerak untuk menekuninya.

Bendesa Adat Satra Dewa Ketut Soma, pada Senin 26 Februari 2024 mengatakan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali keenam ini digelar berdasarkan Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa Aksara dan Sastra Bali. Perda ini kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Berdasarkan ketentuan aturan itu, Pemprov Bali mengeluarkan Surat Edaran Gubernur tentang Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali.

Baca juga:  Provinsi Bali Layak Anak, Perkuat “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

Lomba-lomba yang digelar, antara lain, Lomba Mesatua Bali, Lomba Mapidarta Bahasa Bali dan Lomba Nyurat Aksara Bali di atas daun lontar. Untuk Lomba Mesatua Bali, mengambil peserta dari Paiketan Krama Istri dari masing-masing banjar sebanyak dua orang.

Kemudian Lomba Mapidarta Bahasa Bali peserta diambil dari Prajuru desa adat, Prajuru Banjar termasuk krama lanang, peserta masing-masing dua orang per banjar. Khusus untuk Pasikian Yowana Desa Adat mengikuti lomba Nyurat Aksara Bali pada daun lontar.

Baca juga:  Ini, Kadisbud Baru Pengganti Wayan "Kun" Adnyana

Para peserta lomba cukup antusias mengikuti berbagai kegiatan lomba ini. Dewa Soma pun menyampaikan terima kasih kepada Klian Banjar Kaler, Klian Banjar Kawan, Klian Banjar Kangin, Klian Banjar Kelod, termasuk para dewan juri, para Pamilet Wimbakara Bulan Bahasa Bali Keenam dan semua pihak baik adat maupun dinas, atas partisipasi, dukungan dan kerjasamanya. Sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Menata Infrastruktur Menuju Kemandirian Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *