DENPASAR, BALIPOST.com – Beredarnya informasi harga beras naik, membuat Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Pasalnya beras dari pulau Jawa masuk ke Bali mencapai 14.200 ton.
Selain itu Satgas Pangan Polda Bali dan jajaran sampai saat ini terus melaksanakan monitoring. Menurut Kombes Jansen, Jumat (1/3), hasil monitoring Satgas Pangan di Kabupaten Tabanan terhadap para pedagang sembako di Pasar Penebel sejak 29 Februari harga beras mengalami penurunan.
“Selain itu hasil monitoring di beberapa penggilingan beras di wilayah Kediri, Tabanan, dinyatakan harga gabah dan beras juga cenderung mengalami penurunan,” ujarnya.
Hasil koordinasi Satgas Pangan Polda Bali dengan instansi terkait penurunan harga beras tersebut sangat dipengaruhi oleh program bantuan sosial (bansos) dan pasar murah dari pemerintah. Trand program ini sangat berdampak positif sehingga membuat permintaan masyarakat atau konsumen akan beras mengalami penurunan dan otomatis berdampak terhadap turunnya harga beras.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap melakukan aktivitas normal sebagaimana mestinya, Satgas Pangan Polda Bali dan jajaran akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait khususnya Tim Penanggulangan Inflasi Daerah atau TPID untuk dapat menekan harga beras dengan rutin melaksanakan program pasar murah di wilayah hukum Polda Bali,” tegasnya.
Jika menemukan adanya penimbunan sembako tanpa izin untuk kepentingan se sendiri sehingga merugikan masyarakat, mantan Kapolresta Denpasar ini menyampaikan pastinya Satgas Pangan Polda Bali akan menindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku. (Kerta Negara/balipost)