Salah satu kawasan di Buleleng kebanjiran karena hujan dan angin kencang melanda, Sabtu (9/3). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan hari suci Kuningan dan sehari menjelang Pengerupukan, hujan disertai angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Buleleng pada Sabtu (9/3) sore. Sejumlah bencana mulai dari pohon tumbang hingga banjir terjadi di beberapa titik.

Bahkan angin kencang juga memporakporandakan atap rumah salah seorang warga di Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Atap rumah yang rusak itu milik Kadek Kastika.

Wanita berusia 56 tahun ini menyebut, hujan disertai angin kencang terjadi mulai pukul 16.00 WITA. Kala itu dirinya tengah sibuk mempersiapkan sarana upacara mecaru jelang Nyepi.

Baca juga:  Pemudik Mulai Padati Pelabuhan Gilimanuk, Puluhan Ribu Orang Tercatat Tinggalkan Bali

Tiba-tiba angin kencang datang. Hembusannya terasa hingga di dalam rumahnya.

Listrik seketika padam. Hingga akhirnya ia mendengar adanya suara seperti pohon tumbang.

Ternyata sejumlah genteng rumahnya terbang disapu angin kencang. Warga yang mengetahui kejadian ini lantas bergegas membantu Kastika membersihkan puing-puing atap rumahnya dan mengevakuasi sejumlah harta bendanya ke tempat teduh.

“Tumben ada angin kencang begini. Untung anak-anak tidak di TKP, karena bagian atap yang rusak itu kamar milik dua anak saya. Sekarang terpaksa mengungsi ke rumah lagi satu,” terangnya.

Baca juga:  Dari Anang dan Ashanty Beli Tanah di Jembrana hingga Dua Cewek Panggilan Diamankan

Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di kawasan Jalur Singaraja – Seririt, tepatnya di Kawasan Desa Banyuasri, Desa Baktiseraga hingga Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng. Tingginya intensitas hujan ditambah buruknya drainase mengakibatkan air meluap hingga ke jalan raya.

Salah satu kawasan yang paling terdampak yakni, Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Buleleng. Menurut penurutan Ketua RT setempat, Derestikan, hujan lebat yang terjadi sejak sore hari mengakibatkan banjir menggenangi wilayahnya. Bahkan banjir sudah kerap terjadi setiap musim hujan tiba.

Pihaknya pun meminta ke pemerintah daerah untuk segera memetakan banjir agar tidak terulang kembali. “ini sudah kerap kali terjadi. saat ini lebih dari 100 KK yang terdampak akibat luapan air ini. Bahkan saat ini warga kami sudah dalam kondiri trauma,” terang Derestika.

Baca juga:  ASDEPAMSI Apresiasi Gubernur Koster Jaga Sumber Daya Air

Sementara itu, arus lalulintas di jalur Singaraja – Denpasar via Desa Gitgit juga tersendat. Hal ini diakibatkan adanya sejumlah pohon tumbang dan longsor di Kawasan Desa Padangbulia hingga Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada.

BPBD Buleleng bersama Dinas PU – TR pun saat ini masih melakukan penanganan terkait sejumlah bencana yang terjadi. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *