SINGARAJA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng mengakibatkan sejumlah kerusakan. Bahkan selain bencana longsor dan pohon tumbang, kawasan Kota Singaraja juga dihantam gelombang besar.
Tak pelak, sejumlah perahu milik nelayan di kawasan Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, rusak dan hilang.
Salah satu Anggota Kelompok Nelayan Karang Gunung, Komang Agus Hartawan (46) menuturkan gelombang besar yang menghantam kawasan Pantai Camplung dan sekitarnya terjadi sejak pukul 19.00 WITA. Pihaknya bersama sejumlah anggota kelompok lainnya tidak sempat menyelamatkan perahu-perahu yang ada.
Pihaknya memperkirakan, ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter. “Ini terjadi sejak pukul 19.00 WITA. Ombak begitu besar, kami sebenarnya sudah bersiaga berlima. Namun hanya bisa mengevakuasi beberapa perahu saja,” terang Hartawan.
Bahkan atas kondisi itu, sebanyak 6 perahu rusak parah. Sedangkan satu perahu milik anggota kelompoknya hilang.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Gede Putra Aryana saat ditemui di lokasi menjelaskan, kondisi gelombang tinggi hampir terjadi merata di pesisir Pantai Bali Utara. Hanya saja, saat ini masih didata terkait kerusakan yang terjadi. “Dengan kondisi ini, kami tentunya berharap agar para nelayan yang ada mengamankan barang-barang yang ada dan tidak melakukan aktivitas melaut dulu untuk sementara,” terangnya.
Kejadian yang menimpa sejumlah nelayan di Kelurahan Banyuasri juga membuat Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna prihatin. Pihaknya pun mendorong Pemkab untuk melakukan koordinasi, sehingga ada perhatian kepada para korban. “Untuk bantuan sudah di koordinasikan dengan dinas-dinas terkait untuk bersinergi. Termasuk pembersih sampah-sampah kiriman ini,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)