NEGARA, BALIPOST.com – Akibat angin kencang yang menerjang di jalur lintasan penyeberangan Jawa-Bali, Selasa (12/3) siang pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang sempat ditutup hingga satu jam lebih. Cuaca buruk yang mengganggu penyeberangan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WITA atau 4 jam setelah pelabuhan dibuka pasca-Nyepi.
Dari informasi angin kencang berhembus hingga 30 knot di tengah jalur penyeberangan dan membahayakan kapal penumpang yang berlayar. Angin kencang disertai gelombang dikhawatirkan menyeret kapal hingga keluar jalur lintasan.
Koordinator Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengatakan penyeberangan ditunda sementara hingga sekitar 1 jam lebih mulai dari pukul 10.05 Wita hingga 11.25 WITA. “Pelabuhan Gilimanuk ditutup sementara, memang di dermaga Gilimanuk angin kecepatan 16 knot. Namun di tengah mencapai 30 knot,” ujar Dharma.
Bahkan dampak dari angin kencang ini, salah satu kapal melintang di Dermaga LCM menghalangi dermaga lain. Setelah angin kembali normal, penyeberangan kembali dibuka baik di Ketapang maupun Gilimanuk
Sebelumnya, penyeberangan Jawa Bali ini juga ditutup selama 24 jam operasional terkait Nyepi dan baru dibuka Selasa (12/3) pukul 06.00 WITA pagi. Kapal dari Ketapang yang hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk telah antre dan setelah pukul 06.00 WITA di 4 dermaga MB dan 4 dermaga LCM langsung bersandar serta bongkar muatan dari Pelabuhan Ketapang.
Dengan kondisi cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, penyeberangan Jawa-Bali ini diterapkan buka tutup. Kendaraan yang hendak menyeberang menunggu hingga cuaca kembali membaik dan penyeberangan dapat dilakukan. (Surya Dharma/balipost)