Krama Banjar Teba menggelar "Siat Yeh" pada Selasa (12/3) yang bertepatan dengan Ngembak Geni. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan merayakan tradisi Siat Yeh pada Selasa (12/3). Tradisi yang diadakan setiap tahun bertepatan dengan hari Ngembak Geni ini, diyakini memiliki kekuatan untuk menetralisir energi negatif dalam diri manusia dan alam semesta.

Kelian Adat Banjar Teba, I Wayan Eka Santa Purwita, menjelaskan bahwa Siat Yeh merupakan rekonstruksi dari kebiasaan masyarakat di Jimbaran, di mana dulunya mereka bermain air di pantai timur dan barat.

Baca juga:  Makna Baju Adat Dikenakan Presiden dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi

“Tradisi ini, pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018, melibatkan seluruh sekaa teruna di banjar tersebut yang saling melemparkan air sebagai bagian dari ritual,” ujarnya.

Eka Santa Purwita berharap melalui Siat Yeh, unsur negatif dari dalam diri manusia dan alam semesta dapat dilebur. Tradisi ini juga mencakup prosesi nunas toya di pantai timur (Suwung) dan pantai barat (Pantai Jimbaran), serta nunas toya di sumur Pura Kahyangan Jagat Ulun Swi dan campuhan air tawar dan air laut.

Baca juga:  Jelang Pelantikan Presiden, Penglingsir Puri Tolak Demo Anarkis

Seperti diketahui, Tradisi Siat Yeh telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta memiliki hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *