SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah Pilpres dan Pileg 2024, publik akan kembali menghadapi Pilkada Serentak 2024 untuk memilih kepala daerah. Salah satunya di Kabupaten Klungkung.
Secara geopolitik, kombinasi Klungkung Daratan dan Kecamatan Nusa Penida, akan memunculkan sejumlah pasangan kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung. Maka, wilayah Kepulauan Nusa Penida pun menjadi kunci dalam pertarungan politik kali ini.
Beberapa nama tokoh dari sejumlah partai politik mulai bermunculan menarik perhatian publik. Dari PDIP ada A.A Gde Anom, Made Satria dan Tjokorda Gde Agung.
Dari Partai Gerindra memunculkan I Ketut Juliarta, I Made Kasta, I Wayan Baru hingga Ketut Gunaksa. Sementara dari Partai Golkar ada Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum, I Wayan Sukasta dan Gede Risky Pramana. Nama-nama lain juga mulai masuk ke dalam persaingan, seperti pengusaha I Made Wijaya, Komang Suantara dan Komang Sumajaya.
Saat ini publik Nusa Penida sedang mencermati siapa figur yang memiliki keberpihakan pembangunan terhadap wilayah kepulauan Nusa Penida. Sebab, pembangunan di Nusa Penida banyak yang belum tuntas.
Menurut tokoh masyarakat Nusa Penida I Wayan Sukadana, Rabu (13/3) ,masalah ketersediaan air, menjadi bukti belum seriusnya pemerintah membangun Nusa Penida.
Ia tidak menampik sejauh ini sejumlah hal sudah terbangun, seperti pembangunan reservoir, penambahan pipa induk dan sambungan rumah. Tetapi, faktanya daerah-daerah seperti Desa Pejukutan, Tanglad dan Suana, belum sepenuhnya terjangkau.
Nusa Penida belum tersentuh pembangunan dan membutuhkan keseriusan. Siapa figur yang faham terhadap masalah Klungkung secara menyeluruh, terutama di Nusa Penida, baik potensi dan masalahnya, memiliki rekam jejak yang jelas dan visi misi yang terukur, maka dia berpotensi untuk memenangkan pertarungan politik. (Bagiarta/balipost)