Aktivitas umat di Pura Goa Lawah saat ngaturang ngayah jelang Pujawali Padudusan Alit. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pura Goa Lawah kembali akan menggelar pujawali Padudusan Alit. Puncak Karya Padudusan Alit ini akan dilaksanakan pada Selasa (19/3). Berbagai persiapan sudah dilakukan pihak pengurus maupun panitia karya setempat.

Rencananya, rangkaian pujawali ini, akan nyejer selama tiga hari, sehingga umat Hindu dari seluruh Bali bisa melaksanakan persembahyangan.

Pengurus Pura Goa Lawah Putu Juliadi, Jumat (15/3) mengatakan berbagai persiapan lanjutan akan dilakukan di Pura Goa Lawah, termasuk juga mempersiapkan sarana upacaranya. Persiapan di lokasi seperti nyujukang tetaring dilakukan nanti pada Minggu (17/3), kemudian Puncak Padudusan Alit, dilanjutkan dengan nganyarin selama dua hari 20-21 Maret dan terakhir penyineban pada 22 Maret 2024.

Baca juga:  Dari Bayar Parkir hingga Ratusan Ribu hingga “Magobag-gobagan” di Desa Sala

Para pemedek yang tangkil, nantinya akan diatur masuk ke jeroan utama pura dengan sistem kartu. Agar dalam persembahyangan nantinya bisa berlangsung nyaman, tenang, aman dan tertib.

Sementara, terkait kepadatan pemedek diantisipasi dengan penyediaan tempat parkir yang memadai. Mulai dari areal yang luas di barat pura dan timur pura, yang cukup memudahkan umat memarkir kendaraannya. Ada pula rest area Pantai Goa Lawah, yang cukup luas untuk parkir kendaraan.

Baca juga:  "Blank Spot" di Nusa Penida akan Diatasi dengan Ides

Sebagai pengurus pura maupun panitia karya, pihaknya tetap mengimbau kepada umat Hindu berkenan ngaturang bakti sesuai dengan waktu dudonan karya. Para pemedek juga diimbau tidak membawa kantong plastik, untuk mengurangi penggunaan plastik, sebagaimana komitmen yang telah ditekankan pemerintah daerah.

Sementara bagi wisatawan bagi lokal maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke Pura Goa Lawah, juga tidak diperkenankan masuk ke utama mandala pura. “Untuk wisatawan hanya diperbolehkan menyaksikan proses upacara dari jaba pura, sehingga tidak sampai mengganggu pemedek yang melakukan persembahyangan,” katanya.

Baca juga:  Paripurna DPRD Bali, Koster Nilai Kemajuan Pembangunan Budaya Kurang Signifikan

Disisi lain, menjelang pujawali, sejumlah kelompok masyarakat nampak ngaturang ngayah mareresik di Pura Goa Lawah. Bahkan, pihak kepolisian, seperti dari Polsek Dawan, turun langsung ngaturang ngayah dipimpin Kapolsek Dawan AKP I Komang Susiawan bersama dengan seluruh personilnya, Jumat (15/3).

“Kami ingin mempererat hubungan kekeluargaan antara Polri dan masyarakat, dengan sehingga tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat dapat dipraktekkan secara efektif. Ngayah mereresik ini program rutin Polsek Dawan menjelang pelaksanaan setiap pujawali di Pura Goa Lawah,” tegas AKP Susiawan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *