AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Besakih, Kabupaten Karangasem kembali melaksanakan upacara besar, yakni Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih. Upacara yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini, Ida Sesuhunan akan nyejer selama 21 hari.
Serangkaian upacara itu, sebelumnya telah dilaksanakan upacara Tawur Tabuh Gentuh yang dipusatkan di Bencingah Agung.
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengungkapkan, pelaksanaan upacara Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh tahun ini, akan berlangsung selama 21 hari. Untuk puncak karya IBTK sendiri jatuh pada Purnama Kedasa, Minggu 24 Maret 2024 mendatang.
Widiartha mengatakan, tahapan pelaksanan karya IBTK telah dimulai sejak 29 Februari 2024 yang diawali dengan upacara Ngaturang Pemiyut, Negtegang, Ngunggahang Sunari, dan Pengrajeg lan Pengemit Karya. Kemudian pada 7 Maret digelar upacara Piuning Mider, 9 Maret upacara Mapepada lan Bhumi Sudha, serta Memben. Pada 10 Maret telah dilaksanakan upacara Tawur Tabuh Gentuh di yang dipusatkan di Bencingah Agung.
Kemudian sarana wewalungan yang dipergunakan saat mapepada upacara Tawur Tabuh Gentuh yakni kerbau, menjangan, kucit butuan, kambing, kidang, petu, kambing ayam manca, ayam manca warna, brengkuak, dan rentetan upacara yang lainnya.
Menurut Widiartha, tujuan dari upacara Tawur Labuh Gentuh adalah untuk nyomya bhuta kala atau menetralkan secara niskala, sekaligus sebagai ungkapan syukur kepada Ida Hyang Widhi Wasa untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Pada puncak nyomia bhuta kalanya saat Tawur Tabuh Gentuh, sehingga besoknya hening menjalankan Catur Brata Panyepian. Untuk upakara bakti pada Tawur Tabuh Gentuh ini, diantaranya sanggar tawang, soroan pebangkit, caru mancasia, caru panca kelud, dan bakti pendukung yang lainnya. (Eka Parananda/balipost)
