Seorang model memeragakan hasil karya desainer di Bohemia Fashion Week. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Industri kreatif menjadi sektor unggulan Ekonomi Kerthi Bali dari Pemerintah Provinsi Bali. Salah satu potensi yang dimiliki Bali adalah sub sektor fashion.

Menurut salah satu pelaku usaha fashion, Taisia Berdysheva, Minggu (24/3), untuk dapat mengembangkan industri ini perlu wadah menghubungkan pengusaha, seniman, desainer, dan konsumen. Founder of Bohemia Fashion Week ini mengatakan pergelaran busana merupakan salah satu wadah yang efektif. “Bohemia Fashion Week ini berupaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di Bali juga menjadi perwujudan upaya melestarikan budaya Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Tak Lagi Jadi Anggota DPRD Badung, Suyasa Kemasi Barang dan Pamitan

Dalam kegiatan yang digelar di salah satu vila di Badung itu, ia berkeinginan membuka potensi besar kawasan ini dalam bidang bisnis, fesyen, tekstil, dan industri kreatif. Selain menampilkan perkembangan fashion saat ini, event ini juga menjadi wadah platform bisnis untuk menjalin komunikasi dan berkolaborasi.

Fashion show ini diikuti oleh sejumlah desainer lokal Bali, Indonesia dan sejumlah negara, termasuk Russia, Azerbaijan, Kazakhstan, Lebanon, and Armenia.

Ditambahkannya juga, event ini memberi kesempatan kolaborasi internasional bagi pengusaha lokal untuk terlibat dalam dialog penting dengan rekan-rekan di seluruh dunia, membina kolaborasi dan kemitraan internasional.

Baca juga:  Terdakwa Kasus Narkoba Dituntut 4,5 Tahun

“Kami harap acara ini bisa membuat Bali menjadi tujuan utama investasi di bidang fashion, tekstil, dan industri kreatif, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan,” imbuhnya.

Dalam acara ini juga digelar lokakarya dan gerakan ramah lingkungan dari Rusia, proyek ini menekankan pendekatan sadar lingkungan. “Kami mengharapkan partisipasi sekitar 50 desainer yang memiliki fasilitas produksi sendiri,” jelasnya.

Saat fashion show, juga tampil eco performance spesial dari brand Ottenok seorang desainer yang menaruh perhatian pada tema penting perlindungan alam. Koleksi yang dibawakan para model terbuat dari kantong dan bungkus plastik bekas.

Baca juga:  KTT AIS, Bandara Ngurah Rai Pastikan Layanan Berjalan Normal

“Kami yakin, penting untuk memaksimalkan keterlibatan para profesional lokal, memastikan bahwa dana yang diinvestasikan dalam acara tersebut berkontribusi tidak hanya untuk mempromosikan pulau yang indah ini tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang berkelanjutan,” jelasnya.

Fashion show ini berpotensi menjadi katalis perubahan positif, mendorong pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya, dan kolaborasi internasional. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *