Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Konstelasi politik di Bali menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak pada November 2024 akan sangat menarik. Terutama untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Berdasarkan syarat ambang batas jumlah kursi di DPRD Provinsi Bali, PDI Perjuangan memastikan diri bisa mengusung calonnya sendiri. Karena PDI Perjuangan menguasai 57,18 % kursi (32 kursi dari 55 kursi) di DPRD Provinsi Bali.

Disisi lain, Partai Golkar yang memperolah 7 kursi (12,73 %) tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra yang memperoleh 10 kursi (18.18%), dan Partai Demokrat yang memperoleh 3 kursi (5.45%). Apalagi, ketiga partai ini merupakan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo – Gibran pada Pemilu 2024 lalu.

Untuk itu, Koalisi Indonesia Maju ini diharapkan solid hingga ke tingkat daerah provinsi, maupun kabupaten/kota di Bali. Sehingga, bisa mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tersendiri yang akan bertarung melawan calon dari PDI Perjuangan.

Baca juga:  Hanura Gianyar Lirik Dukungan ke Paket Aman

Ketua DPD Partai Golkar, I Nyoman Sugawa Korry bahwa telah menyampaikan kondisi politik yang terjadi di Bali kepada Ketua Umum Partai Golkar dalam rangka menyongsong Pilkada di Bali. Sugawa Korry berharap agar Koalisi Indonesia Maju bisa diteruskan di tingkat daerah. “Kami sudah menyampaikan masukan-masukan kondisi objektif dalam menyongsong Pilkada di Bali, baik gubernur maupun bupati/walikota. Dan posisi saat ini kami di Partai Golkar menyarankan agar Koalisi Indonesia Maju itu diturunkan sampai ke daerah provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Sugawa Korry seusai memimpin Rapat Paripurna ke-4 DPRD Provinsi Bali, Senin (25/3).

Sugawa Korry juga berharap agar para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju lainnya juga mengeluarkan instruksi ke tingkat daerah agar koalisi yang sudah terbangun di tingkat pusat solid ditingkat daerah untuk mengusung calon kepala daerah. Apalagi ini terjadi, maka Koalisi Indonesia Maju ada dalam satu bahasa menyikapi kondisi politik yang ada di Bali. “Itu harapan kami,” tandasnya.

Baca juga:  Krematorium Desa Adat Bedha Mendekati Rampung

Ditanya terkait apakah ada kemungkinan Partai Golkar Bali berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung capon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nanti? Sugawa mengatakan bahwa itu merupakan komunikasi lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa komunikasi yang di bangun Partai Golkar Bali saat ini adalah mewujudkan Koalisi Indonesia Maju bisa dibangun di Bali. Bahkan, pihaknya berkeyakinan hal itu akan terwujud di Bali. “Kalau menurut saya itu pasti terjadi. Kita tidak berfikir ke sana dulu ( berkoalisi dengan PDI Perjuangan Bali,red), kita bicara internal koalisi dulu, apapun keputusan koalisi itu baru akan dibicarakan pada pihak lain di luar koalisi. Kita belum bicara tentang itu,” tegas Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bali ini.

Baca juga:  Pilwali Denpasar 2020 Diprediksi “Head to Head”

Ditanya siapa nama calon yang akan dimajukan di Pilkada Gubernur Bali apabila Koalisi Indoensia Maju terwujud di Bali?, pihaknya belum melakukan pembahasan terkait itu. Sebab, yang menjadi prioritas saat ini adalah membentuk Koalisi Indonesia Maju di tingkat daerah provinsi. Apalagi, dikatakan bahwa sampai saat ini Koalisi Indonesia Maju di pusat masih sangat solid. Bahkan, tidak ada ketegangan antar partai terkait jatah menteri.

Menurutnya, budaya yang dianut Partai Golkar selalu rasional untuk jatah menteri. Apalagi, pilihan menteri merupakan ham prerogatif presiden. “Golkar pasti mengikuti mekanisme dan tetap menghargai hak prerogatif presiden,” pungkasnya. (Winata/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *