JAKARTA, BALIPOST.com – Polri menyiapkan strategi untuk mengawal pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2024 agar berjalan aman dan lancar terhindar dari kemacetan serta menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
“Tentunya untuk mudik kali ini kami siapkan strategi terkait dengan rekayasa lalu lintas,” kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo usai rapat koordinasi lintas sektor kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Jakarta Selatan, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (25/3).
Jenderal polisi bintang empat itu menjelaskan bahwa Polri melaksanakan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka melayani pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran. Operasi berlangsung selama 13 hari, mulai 4 April hingga 16 April.
“Sebelum operasi digelar, diawali dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di seluruh polda jajaran. Setelah Operasi Ketupat, dilaksanakan kegiatan serupa,” katanya.
Mengingat prediksi jumlah pergerakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat mudik maupun balik meningkat sekitar 56 persen dari data tahun 2023, Polri mengerahkan kekuatan pasukan relatif cukup besar, sebanyak 155.165 personel.
Jumlah ini, kata Sigit, diperkuat dengan personel lainnya dari kementerian dan lembaga terkait (Kemenhub, pemerintah daerah, dan Kemenkes), termasuk TNI sebanyak 69.969 personel.
Selain itu, juga digelar kurang lebih 5.784 pos yang disiapkan untuk layani (posyan), pengamanan (pospam), dan pos terpadu. Pos ini terdiri atas 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu.
“Pos akan disiapkan untuk beri pelayanan yang ada di jalan tol, rest area, dan arteri, termasuk jalur-jalur yang kami siapkan untuk memberikan pengamanan di wilayah-wilayah wisata,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, lanjut Sigit, strategi disiapkan dengan rekayasa lalu lintas, mulai dari sistem lawan arus (contraflow), sistem satu arah (one way) dan alternatif terakhir ganjil genap (gage).
Kesiapan rekayasa lalu lintas ini diawali dengan dilakukannya survei jalur oleh Korlantas Polri mulai dari Banten hingga Jawa Timur.
“Survei ini untuk mengetahui titik-titik mana yang harus diperbaiki, mulai dari jalur-jalur yang terjadi kerusakan, maupun jalur-jalur yang ditambah dengan tanda-tanda ataupun marka jalan, termasuk wilayah yang selama ini rawan kecelakaan,” katanya.
Upaya ini, menurut dia, penting agar angka kecelakaan lalu lintas pada saat mudik lebaran dapat diturunkan. “Karena mudik kali ini meningkat, tentunya diharapkan kecelakaan lalu lintas dan kemacetan bisa dikelola dengan baik,” katanya.
Tidak hanya strategi kelancaran arus mudik di jalan, kelancaran arus mudik di wilayah penyeberangan juga menjadi perhatian Polri.
Mantan Kapolda Banten menyebut Polri juga mengevaluasi sistem buffer zone yang diberlakukan di rest area dekat pelabuhan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kepadatan sehingga masyarakat menunggu lama untuk bisa menyeberang.
“Tentunya buffer zone menjadi evaluasi kami baik yang mengarah Merak-Bakauheni atau sebaliknya ataupun Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya,” katanya.
Mantan Kabareskrim ini optimistis dengan segala kesiapan oleh Pemerintah dan pengertian dari masyarakat dalam mengamankan pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2024 berjalan aman dan lancar.
Terlebih, kata dia, personel Polri juga dalam situasi menjalankan Operasi Mantap Brata 2023-2024, di mana saat ini sedang menghadapi gugatan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi.
“Dua kegiatan ini bisa kami amankan. Di sisi lain tentunya seluruh kegiatan ini bisa betul-betul kami gelar dan kami kawal dan kami jaga agar mudik tahun ini bisa berjalan aman dan lancar,” kata Kapolri. (Kmb/Balipost)