AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Tegenan, Kabupaten Karangasem merupakan salah satu desa pregunung memiliki agenda atau pararem pasucian jagat setelah upacara pitra yadnya.
Setelah sebelumnya sukses melaksanakan upacara pitra yadnya atau ngaben kinembulan, Desa Adat Tegenan di Tulak Tanggul yang tahun ekornya 3 yakni tahun 2023.
Etika tahun berekor empat 2024, tepatnya Maret saat tawur kesanga petapakan Ida Bhatara Dalem Suci tedun ke Catus Pata nodya pelaksanaan tawur kesanga setelah itu simpang di Pura Dalem Putra.
Kelian Banjar Adat Tegenan Kelod, I Wayan Suiji mengungkapkan, saat ngesanga ke Catus Pata nodya tawur kasanga kemudian mewali ke parhyangan masing-masing kasineb olih pengemponnya. Dan untuk tahun ini tidak simpang ke Dalem Putra karena Pura Dalem Putra sedang direnovasi.
Suiji mengatakan sarana upacara yang digunakan yakni ulam caru dengan memotong sapi, itik dan 9 ekor ayam caru. Kemudian, ngaturang piuning dan caru di Prajapati di Dalem Putra.
Setelah itu, krama tempek Poh Tanggul dapat tugas nedunang dan ngiring Ida Bhatara Dalem Prajapati ke Catus Pata, Tempek Dangin Margi bertugas ngiringang Ratu Gde Tanggul Gumi Tulak Tanggul ke Catus Pata hingga melinggih kembali.
Sedangkan untuk Tempek Lemo dan Dauh Margi diberikan tugas mundut dan ngiringang Ida Bhatara Dalem Suci hingga Catus Pata, bersama krama Banjar Adat Tegenan Kaler yang akan mundut mewali ke Dalem Suci. Setelah masandekan, Ida Bhatara katuran dipendak dengan bakti dandanan sayut lima suci sorohan, segehan agung dengan penyambleh ayam ireng, serta tegen-tegenan. Dan setalah itu, kemudian dilanjut dengan pelaksanaan tawur di tugu Catus Pata.
Ditambahkan Suiji, usai melakukan ritual pecaruan, dilanjutkan Ida Bhatari Nini, Bhatari Durga Prajapati mesolah.
Dia menjelaskan, pelaksanaan tawur kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, untuk pertama kalinya patapakan Ida Bhatara Gede Tanggul Gumi dan Bhatari Prajapati tedun napak Catus Pata nodya pelaksanaan tawur kasanga.
Itu berhasil diwujudkan sebagai bentuk pelestarian tradisi Desa Adat Tegenan. Semua ini bisa diwujudkan sebagai penghormatan kepada leluhur yang telah merintis terdahulu dan utamanya sebagai rasa bakti kita kepada Ida Bhatara Sesuhunan.
Baru tahun ini, tepatnya pada 9 Maret 2024 bertepatan dengan Tumpek Kuningan, dan kajeng kliwon petapakan Ida Bhatara Prajapati dipelaspas dan dipasupati. Semoga dengan terwujudnya warisan leluhur ini dapat menambah srada bakti kita sehingga kesatuan dan persatuan krama, kerahayuan keselamatan krama, kesuksesan hidup warga dapat meningkat. (Eka Parananda/balipost)