TABANAN, BALIPOST.com – Aksi pencurian sepeda motor (curanmor) meningkat di 3 kecamatan di Tabanan. Pihak kepolisian memetakan ada tiga kecamatan yakni Selemadeg, Selemadeg Timur dan Kerambitan yang memiliki tingkat kasus curanmor cukup tinggi.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Jumat Curhat bersama masyarakat Desa Bajera, Jumat (5/4). Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes mengatakan, selama bulan Februari sampai dengan April 2024, total ada 21 kasus pencurian terjadi di tiga kecamatan tersebut. Bahkan yang paling dikhawatirkan adanya kejahatan jalanan seperti curanmor dan pencurian sapi.
Untuk curanmor, lanjut kata Kapolres Leo, paling sering terjadi di garasi rumah, dengan modus kunci palsu atau kunci nyantol. Dan pencurian sapi yang juga termasuk kejahatan jalanan, terjadi di lahan kosong dengan modus pelaku memotong tali dan diambil utuh tidak di potong ditempat.
“Paling rawan di Selemadeg, ada 5 kasus pencurian sapi utuh. Serta 6 kasus curanmor dan sudah berhasil diungkap 2 kasus. Sedangkan untuk pencurian sapi belum bisa kami ungkap, mohon doanya biar bisa segera berhasil diungkap,”jelasnya.
Terkait dengan maraknya aksi pencurian khususnya curanmor belakangan ini, masyarakat dihimbau untuk waspada dalam memarkirkan kendaraan bermotornya. Selain juga mengajak masyarakat bersama menjaga keamanan karena keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab Polri.
“Keamanan juga tanggung jawab dari masyarakat artinya jadilah polisi untuk diri sendiri, serta perhatikan keamanan di wilayah masing-masing,” sarannya. (Puspawati/balipost)