Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Minggu (7/4) meresmikan Festival Bali Royal Chili. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sambal merupakan warisan leluhur yang merupakan kekayaan budaya Bali dan Indonesia. Oleh karena itu, perempuan diminta selain membuat sambal, sebagai bentuk pelestarian, juga mengembangkan sambal dengan filosofi serta mengangkat menjadi produk unggulan UMKM.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Minggu (7/4) mengatakan, sejak 2012 ia telah menjadi bagian dari festival sambal. Saat itu ada 300 peserta yang terdiri dari ikatan guru TK, PKK dari seluruh Bali mengumpulkan lebih dari 100 macam sambal. “Kita patut bangga karena bagi orang Indonesia dan Bali terkumpul 100 lebih macam sambal,” ujarnya saat Festival Bali Royal Chili.

Menurutnya, sambal sebagai penyedap makanan merupakan bagian dari tradisi nenek moyang. Lewat festival, bisa menjadi momen pembelajaran, tidak hanya mengenal keanekaragaman berbagai macam sambal tapi juga biaa memberi edukasi kepada generasi muda bahwa perempuan juga bagian pemegang warisan yang melestarikan budaya.

Baca juga:  Terdampak Pandemi Covid-19, Koperasi dan UMKM Kota Denpasar "Tumbang"

Perempuan yang berjumlah setengah dari populasi Indonesia ini merupakan kekuatan bangsa yang luar biasa. “Kita bisa mengambil dari hal kecil, jangan hanya melihat bahwa ketika ibu-ibu puri ini hadir sebagai peserta sambal, juga ikut melestarikan sambal, tidak hanya tahu membuat sambal tapi juga cerita dari sambal itu dan melalui festival ini ada kesempatam bagus maka diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa perempuan tidak identik dengan tugas di dapur saja yaitu memasak karena memasak bukan kodrat perempuan. Kodrat perempuan hanya hamil, melahirkan dan menyusui, yang lainnya adam team work.

Perempuan harus memberikan pendampingan terbaik sebagai ibu dan istri. Terlebih dari hal itu, perempuan juga dapat meraih kesempatan menjadi wirausahawan, membantu ekonomi keluarga lewat pengembangan kuliner sambal. Sambal bisa menjadi peluang usaha yang bisa dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi.

Baca juga:  Perkuat UMKM, Menteri Teten Masduki Ajukan Tawaran Ini ke Klungkung

Perwakilan Puri Karangasem AA. Made Dewandra Jelantik mengatakan, Bali memiliki banyak kebudayaan, salah satunya tradisi kuliner dengan sambal. Bahkan ia mendata dari puri-puri yang ada di Bali, terkumpul 57 jenis sambal.

Menurutnya keanekaragaman sambal ini perlu ditampilkan pada berbagai festival salah satunya pada Festival Bali Royal Chili yang diselenggarakan Taman Safari ini. “Lewat festival, selain untuk mengingat kerajaan-kerajaan di Bali berdiplomasi melalui sambal yang mana diplomasi dapat berjalan dengan baik, maka lewat festival, filosofi itu harus diceritakan,” ujarnya.

Direktur Marketing Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan, berbagai puri di Bali masing-masing memiliki resep sambal rahasia yang dulu hanya disajikan kepada para raja Bali. Namun, sayangnya banyak dari resep-resep sambal tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Baca juga:  UKM Harus Kompetitif dan Adaptif

Oleh karena itu, Taman Safari Indonesia mengadakan Bali Royal Chili Festival, yang bertujuan untuk melestarikan kuliner kerajaan Bali beserta 49 resep sambalnya yang unik. Bekerja sama dengan beberapa Puri, ia telah berhasil mengumpulkan kembali resep-resep sambal rahasia yang dulunya hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan.

Resep-resep berharga ini akan dihidupkan kembali dalam festival ini, memungkinkan para tamu untuk menikmati cita rasa otentik dari berbagai kerajaan di Bali. “Taman Safari Indonesia mengadakan Bali Royal Chili Festival untuk melestarikan budaya kuliner Indonesia dan mempromosikan keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Ada 49 resep sambal kerajaan Bali yang disajikan di Bali Royal Chili Festival. Di antaranya Sambal Matah, Sambal Embe, Sambal Tomat, Sambal Lalah, Sambal Sere Lemo, dan Sambal Kecap. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *