Ilustrasi. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Demam berdarah dengue (DBD) merenggut nyawa seorang anak berusia tujuh tahun di Kabupaten Bangli. Korban merupakan warga lingkungan/Kelurahan Bebalang.

Korban yang berinisial GATA meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Surya Husada di Denpasar, Sabtu (6/4). Bocah perempuan tersebut sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit BMC Bangli selama tiga hari.

Orangtua almarhum, ditemui di rumah duka Minggu (7/4) menuturkan, sebelum meninggal, anaknya mulai mengalami demam pada Senin (1/4) sore. Sehari kemudian, ia membawa anaknya ke IGD RS BMC karena demam tinggi dan mengalami mual muntah.

Baca juga:  Dibandingkan Tahun Lalu, Laju Kasus DBD di Indonesia Capai Dua Kali Lipat

Di rumah sakit tersebut anaknya sempat dirawat selama tiga hari. Karena terus mengeluh sakit perut dan trombositnya turun drastis, pada Jumat (5/4) sore anaknya kemudian dirujuk ke RS Surya Husada.

“Beberapa rumah sakit lain sempat dihubungi namun ruang PICU-nya juga penuh, sehingga dibawa ke Surya Husada,”ungkapnya.

Pada Sabtu (6/4) pagi, anaknya dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan diagnosa dokter, korban meninggal karena mengalami dengue shock syndrome (DSS).

Baca juga:  Klaster Keluarga Tambah Kasus Baru Covid-19 di Tabanan

Saat ini jenasah anaknya masih dititip di rumah sakit. Rencananya korban yang masih duduk di bangku kelas II itu akan langsung dibawa ke krematorium Bebalang, Bangli untuk diaben pada Rabu (10/4).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nyoman Arsana dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan terkait informasi tersebut. “Gak ada laporan,” ucapnya singkat. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *