NEGARA, BALIPOST.com – Antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Jawa, terutama kendaraan roda empat, masih terjadi pada Minggu (7/4) atau H-3 Lebaran. Ekor antrean sempat mengular hingga ke timur pertigaan Cekik atau memasuki hutan Cekik sekitar 3,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk.
Untuk mengurai antrean, pola percepatan penyeberangan diterapkan dengan sangat padat dan menerjunkan sedikitnya 4 kapal besar pembantuan yang dapat menampung lebih banyak kendaraan. Pada Minggu dini hari, antrean sepeda motor juga sempat terjadi hingga di tenda luar Pelabuhan.
Namun, dengan beroperasinya kapal besar, kendaraan roda dua diprioritaskan dan dalam beberapa jam segera menyeberang.
Berdasarkan data harian dari ASDP, pada Sabtu hingga Minggu pagi terjadi peningkatan cukup signifikan untuk kendaraan roda dua, roda empat, dan penumpang. Kendaraan roda dua: 13.359 unit Kendaraan kecil (mobil): 6.072 unit dengan total keseluruhan kendaraan 21.571 unit dan jumlah penumpang 71.280 orang.
Jumlah tersebut meningkat dibanding sehari sebelumnya pada Jumat (5/4) pagi hingga Sabtu (6/4) yakni sepeda motor 9.271 unit, mobil 4.561 unit dan total penumpang 54.036 orang. Sedangkan total secara keseluruhan, dari 31 Maret 2024 hingga Minggu, jumlah orang yang keluar Bali mencapai 261.728 orang.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan bahwa sejak dua hari terakhir, Sabtu dan Minggu, sempat terjadi antrean, khususnya kendaraan roda empat, hingga masuk ke hutan Cekik sekitar 3,5 kilometer. Namun selang beberapa jam menjelang siang, situasi di kembali lengang bahkan di buffer zone Terminal Kargo sempat kosong.
Masyarakat yang hendak menyeberang cenderung memilih waktu pada malam atau dini hari tiba di Gilimanuk. Sehingga terjadi penumpukan di jam-jam tersebut.
Kapolres menghimbau kepada warga yang hendak menyeberang untuk mengambil waktu pada pagi hingga sore hari tiba di Pelabuhan. Hal ini dikarenakan tengah malam atau subuh merupakan waktu padat di Gilimanuk.
Meski demikian, rekayasa lalu lintas juga telah diterapkan menuju pintu masuk Pelabuhan, dengan menerapkan buffer zone di Terminal Cargo dan mengarahkan ke gang-gang di pemukiman warga menuju Pelabuhan. Sedangkan untuk sepeda motor, truk, dan kendaraan umum bus diarahkan ke jalan utama, namun khusus truk melalui pintu masuk dermaga LCM.
Upaya lain yang dilakukan untuk mengurai antrian adalah dengan menambah kapal penyeberangan, membuka jalur khusus untuk kendaraan roda dua, dan mengoptimalkan penggunaan dermaga LCM. Petugas juga disiagakan di beberapa titik untuk membantu mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetan. (Surya Dharma/balipost)