BANGLI, BALIPOST.com – Selama periode libur lebaran tahun ini, kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran diprediksi melonjak, mencapai 4.500 hingga 5.000 orang per hari. Sementara itu untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin ke hutan bambu, pihak pengelola kini menyediakan satu unit kendaraan antar jemput.
Ditemui di Penglipuran Minggu (7/4) siang, General Manager Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengungkapkan pada momen libur lebaran tahun lalu pihaknya mencatat angka kunjungan wisatawan ke Penglipuran mencapai 4.200 orang per hari. Sedangkan pada momen libur lebaran tahun ini pihaknya menargekan kunjungan naik menjadi 4.500-5000 orang per hari. “Kami naikan target karena ada sesuatu yang baru yang bisa kami jual untuk wisatawan, yakni terkait keberadaan hutan bambu,” ungkap Sumiarsa.
Lonjakan kunjungan diprediksi akan mulai terjadi Senin (8/4). Namun demikian, Sumiarsa mengatakan sejak Sabtu (6/4) kunjungan wisatawan sudah mulai mengalami kenaikan. “Kalau minggu-minggu lalu angka kunjungan di kisaran 1000 per hari, sejak kemarin sudah naik di kisaran 1.400 per hari. Peningkatan kunjungan terlihat dari kantong-kantong parkir yang sudah mulai padat,” katanya.
Pihaknya memprediksi puncak kunjungan wisatawan akan terjadi setelah hari raya Idul Fitri, yakni sekitar tanggal 11 hingga 14 April.
Sementara itu dalam menyambut libur lebaran, Sumiarsa mengatakan pihaknya telah menyiapkan atraksi budaya di hutan bambu. Wisatawan yang ingin menyaksikan atraksi tersebut bisa membeli paket wisata. Untuk menuju hutan bambu wisatawan bisa memanfaatkan fasilitas kendaraan antar jemput yang telah disediakan pengelola. “Persiapan lain, dari tahun lalu kami berupaya menambah daya tarik hutan bambu dengan menyediakan spot foto dan sensasi makan siang di hutan bambu,” jelasnya.
Untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung, Sumiarsa mengatakan pihaknya telah melengkapi jalan di Penglipuran dengan tanda/rambu berbahasa Indonesia dan bahasa inggris. Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan TNI,Polri dan pecalang untuk membantu menjaga keamanan dan pengaturan lalu lintas di Penglipuran. (Dayu Swasrina/balipost)