SEMARAPURA, BALIPOST.com – Isu adanya kelangkaan pupuk bersubsidi ditanggapi serius Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Ida Bagus Juanida. Dia menegaskan pemerintah pusat sudah berkomitmen untuk mengembalikan komposisi anggaran untuk pupuk bersubsidi, baik urea maupun NPK, sehingga sama-sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni 100 persen.
Menurut dia isu kelangkaan pupuk memang sempat ramai saat pemerintah pusat belum bisa mengalokasikan anggaran 100 persen seperti tahun sebelumnya untuk pupuk bersubsidi ini. Dia mengatakan awalnya pemerintah pusat hanya mengalokasikan jatah anggaran untuk pupuk urea 52 persen dan NPK 35 persen, karena terkendala terbatasnya ketersediaan anggaran.
“Situasi ini pada awal tahun ini memang sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani. Saya juga waktu itu banyak menerima telpon dari sejumlah anggota dewan untuk memastikan situasinya. Tetapi, pertengahan Maret lalu pemerintah pusat sudah berkomitmen untuk kembali menambah anggaran agar porsi anggarannya kembali seperti semula, 100 persen,” terang Juanida, saat dihubungi, Senin (8/4).
Juanida menambahkan, pihaknya sebagai aparat pemerintah di daerah sifatnya hanya memfasilitasi kebijakan pemerintah pusat. Sehingga, setelah menerima informasi seperti itu pihaknya langsung melakukan sosialisasi kepada seluruh kalangan petani di Ruang Praja Mandala Pemkab Klungkung belum lama ini. Upaya ini untuk menyampaikan kepada kalangan petani, agar tidak resah dengan situasi tersebut, bahwa pemenuhan pupuk bersubsidi sudah dikembalikan ke proporsi 100 persen.
“Waktu itu karena kami banyak menerima pertanyaan seputar nasib pupuk bersubsidi ini, kami sudah lakukan sosialisasi kepada seluruh kalangan petani. Sisa kekurangan penganggaran yang terjadi pada awal tahun ini, sudah dipenuhi agar tetap dialokasikan 100 persen,” tegasnya.
Sesuai dengan data e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani) dan e-ALOKASI Tahun 2024, Juanida menyampaikan bahwa dengan jumlah petani di seluruh kecamatan, baik itu Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan dan Nusa Penida, sebanyak 12.927 orang, rencana tanam selama setahun direncanakan mencapai 11.887.013 (ha), kebutuhan pupuk pupuk Urea mencapai 2.831.116 kg dan pupuk NPK 3.049.147 Kg.
Juanida berharap realisasi pupuk bersubsidi yang diterima para petani di Klungkung, dapat sesuai dengan jumlah di dalam RDKK yang telah disusun untuk tahun 2024. Sehingga, kebutuhan pupuk Urea maupun pupuk NPK dapat dipenuhi, untuk menjaga kuantitas dan kualitas produksi pangan tahun ini. (Bagiarta/Balipost)