BANGLI, BALIPOST.com – Sejak awal tahun 2024, Rumah Sakit Umum Bangli merawat seratus lebih pasien yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Paling banyak pada Maret lalu.
Direktur RSU Bangli dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Senin (8/4) mengungkapkan berdasarkan data yang dimilikinya, pasien DBD yang masuk ke RSU Bangli meningkat sejak awal tahun 2024. Pada Desember 2023 lalu, pasien DBD yang dirawat RSU Bangli tercatat ada 9 orang. Jumlah tersebut kemudian meningkat pada bulan berikutnya.
Pada Januari 2024, RSU Bangli menangani 24 pasien DBD. Kemudian pada Februari jumlah pasien DBD yang ditangani sebanyak 30 pasien.
Pada bulan Maret, jumlah pasien DBD yang dirawat tercatat melonjak sebanyak 110 orang. Sedangkan di bulan April hingga tanggal 8 jumlah pasien DBD yang ditangani sebanyak 28 orang. “Ini baru hari ke 8 bulan April. Kami belum bisa memastikan apakah sudah terjadi penurunan atau masih,” kata Oka.
Menurutnya meningkatnya jumlah pasien DBD terjadi karena faktor cuaca. Dia menyebut bahwa peningkatan kasus DBD di Bangli saat ini merupakan siklus tahunan.
Meski terjadi peningkatan jumlah pasien DBD, namun fasilitas rawat inap di RSU Bangli masih memadai. “Kami siapkan seoptimal yang kami bisa kerjakan dari pelayanan emergensi dan rawat inap. Untuk emergensi kami sudah siapkan SDM dan fasilitas yang siap 24 jam. Kalau ada pasien yang perlu rawat inap, kami ada 218 tmpat tidur mulai dari kelas 3, VIP sampai ICU,” jelasnya.
Untuk mencegah terjangkit DBD, pihaknya pun menghimbau masyarakat agar aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus. Masyarakat juga diimbau segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam. “Demam jangan dianggap remeh terutama di musim DBD, segeralah ke fasilitas kesehatan yang ada,” imbaunya. (Dayu Swasrina/balipost)