SINGARAJA, BALIPOST.com – Maraknya pencurian pratima dan benda sakral di Pura menjadi atensi khusus Polres Buleleng. Bahkan saat ini polisi pun membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pencurian barang – barang sakral itu. Pasalnya, sejak awal bulan Januari 2024, tercatat sudah ada lebih dari tiga kasus pencurian pratima.
Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan, tim khusus yang dibentuk akan berkolaborasi bersama dengan anggota Polsek jajaran. Katanya, kasus pencurian pratima menjadi prioritas, sebab sudah terjadi beberapa kali. Dia juga menduga, pencurian di beberapa pura itu dilakukan oleh orang sama. Mengingat, dari aksi yang dilakukan semua menyasar uang kepeng dari pratima tersebut. “Kita sudah bentuk tim. Kita masih selidiki. Mungkin saja pelakunya sama” ujar AKBP Widwan Kamis (11/4).
AKBP Widwan pun mengimbau kepada masyarakat dan pengurus pura untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Tempat penyimpanan pratima agar dipastikan terkunci. Bahkan jika memungkinkan harus di pasangi CCTV. “Sebaiknya dibuatkan pengamanan khusus terkait pratima ini. Entah diletakan dalam pura, atau dibuatkan tempat khusus yang lebih aman. Saat digunakan saja baru di keluarkan,”imbuhnya.
Seperti diketahui, pencurian pratima terbaru terjadi di Pura Mas Penyeti, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu, 7 April 2024 pagi. Lima pratima lanang istri milik pura setempat raib. Kerugian akibat hilangnya pratima itu pun, ditafsir hingga ratusan juta.Sebelumnya, benda sakral di pura Dalem, Desa Pumahan, Kecamatan Sukadana, Buleleng hilang dicuri. Warga menduga, maling mencuri benda sakral itu untuk mengambil uang kepeng kuno berbahan logam mulia. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (24/3).Lalu, dua buah pratima dan balai bagia yang berbahan emas di Pura Merajan merajan milik warga di Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. (Nyoman Yudha/Balipost)