JAKARTA, BALIPOST.com – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa hampir 80 persen atau tepatnya 77,2 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei bertajuk “Persepsi Publik Atas Penegakan Hukum, Sengketa Pilpres di MK, dan Isu-Isu Terkini Pasca-Pilpres” secara daring, Minggu (21/4) tingkat kepuasan masyarakat atau “approval rating” terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 77,2 persen, terdiri dari 53,5 persen yang menyatakan “cukup puas” dan 23,7 persen “sangat puas”.
Menurut dia, dikutip dari Kantor Berita Antara, hanya 18,5 persen yang menyatakan kurang puas, termasuk 3,5 persen mengatakan tidak puas sama sekali.
Menurut dia, ada empat faktor utama terkait tingginya “approval rating” Jokowi di mata publik, pertama adalah perhatian Presiden kepada rakyat kecil.
“Alasan tertinggi publik puas kinerja Jokowi karena suka memberikan bantuan kepada masyarakat kecil, angkanya mencapai 31,4 persen,” ujarnya.
Alasan kedua menurut Burhanuddin, publik menilai kinerja Presiden Jokowi telah bagus, angkanya mencapai 25,2 persen. Selain itu, ada juga alasan pembangunan infrastruktur yang sering dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi dengan angkanya mencapai 20,6 persen.
“Selain ketiga alasan tadi, ada juga alasan-alasan lain yang melatari tingginya ‘approval rating’ Jokowi, seperti orangnya merakyat (11,3 persen), orangnya baik (3,2 persen), lalu terkait pemerataan pendapatan (1,2 persen),” ujarnya.
Selain itu, Burhanuddin menjelaskan bahwa “approval rating” terhadap Presiden Jokowi sebesar 77,2 persen merupakan angka yang tinggi, karena terjadi di tengah banyak isu dan tantangan yang harus dihadapi Presiden, mulai dari ekonomi, politik, dan hukum.
Dia mengatakan, ada kenaikan approval rating Presiden Jokowi dalam temuan Indikator, yaitu pada Februari 2024, berada di angka 76 persen dan angkanya meningkat pada awal April, menjadi 77,2 persen.
Survei Indikator dilakukan dalam rentang 4-5 April 2024 dengan melibatkan sebanyak 1.201 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon. Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (kmb/balipost)