GORONTALO, BALIPOST.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian Bandar Udara (Bandara) Panua di Desa Imbodu, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin (22/4). Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya ketersediaan infrastruktur dalam menghadapi persaingan global.
Peresmian Bandara Panua didampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya dan Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga.
Dilansir dari Kantor Berita Antara, Presiden Jokowi tiba di Bandara Panua sekitar pukul 07.51 WITA dengan menumpangi pesawat City Link tipe ATR 72-600 dari Bandara Djalaluddin Gorontalo.
Jokowi lalu meninjau fasilitas gedung terminal dan mendengarkan paparan dari Menhub Budi Karya.
Presiden Jokowi menilai eksistensi bandara sangat penting untuk bersaing dengan negara lain agar kecepatan mobilitas orang dan logistik lebih baik lagi.
Perputaran ekonomi bisa semakin berkembang. “Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara cepat mengalahkan negara lambat. Oleh sebab itu kita perlu cepat. Saya senang Alhamdulillah Bandara Panua di Pohuwato ini telah selesai. Tadi Pak Menteri Perhubungan bilang menghabiskan Rp473 miliar ini duit semua. Gede banget,” kata Jokowi.
Presiden menilai panjang landasan yang hanya 1.200 x 30 meter masih sangat pendek.
Ia meminta Menteri Perhubungan memperpanjang agar bisa didarati pesawat jenis lain.
“Saya lihat 1.200 itu masih belum didarati ATR full. Masih enggak bisa. Oleh sebab itu, saya perintahkan landasan pacu untuk ditambah. Paling lambat tahun depan kalau bisa tahun ini. Insya Allah,” katanya.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya menyebut Bandara Panua Pohuwato merupakan bandara ke-25 dari 27 bandara yang dibangun.
Bandara yang dibangun sejak tahun 2015 itu menelan anggaran Rp437,4 miliar.
“Ini adalah salah satu Legacy dari Bapak Presiden yang selalu memberikan arahan kepada kami untuk membangun bandara di semua pelosok tanah air. Kami laporkan juga anggaran untuk membangun di sini tidak kecil yaitu Rp437 miliar, karena tanahnya relatif tidak bagus sehingga kita perlu melakukan improvement dari tanah ini” tutur Budi.
Bandara Panua memiliki sejumlah fasilitas penting di antaranya landasan pacu sepanjang 1200m x 30m, taxiway 15m x 170m serta apron 110m x 70m.
Gedung terminal berukuran 990m² dengan pesawat terbesar yang bisa terbang dan mendarat jenis ATR 72-600.
Pembangunan Bandara Panua sudah dimulai sejak Tahun 2015 dan baru benar-benar rampung pada Tahun 2024.
Bandara perintis itu menelan biaya keseluruhan sebesar Rp437,4 miliar, sebagian di antaranya dibiayai melalui mekanisme Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sebelum diresmikan Presiden Jokowi, penerbangan perintis perdana dari dan ke Bandara Panua sudah dilakukan tanggal 18 Februari 2024.
Pesawat DHC-6 Twin Otter milik maskapai SAM Air sukses mendarat dan terbang dengan rute Gorontalo-Pohuwato-Palu pergi pulang. (kmb/balipost)